Purwosari (wartabromo.com) – Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersilaturahmi bersama para ulama, kyai, santri dan pemuka agama di Universitas Yudharta Pasuruan, Selasa (21/3/2017).
Luhut yang duduk berdampingan dengan pengasuh Ponpes Ngalah, KH. Sholeh Bahrudin dan Wagub Jatim di ruang perkuliahan Universitas Yudharta mengingatkan agar tokoh dan pemuka agama serta masyarakat indonesia lebih waspada terhadap segala bentuk provokasi dari pihak manapun yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, kegaduhan yang masih terjadi di daerah timur tengah diharapkan agar tidak berdampak kepada stabilitas keamanan di dalam negeri. Pasalnya, saat ini banyak warga indonesia yang sudah lama ada di wilayah tersebut kini kembali ke indonesia.
“Saat ini Negara Indonesia sudah cukup aman. Yang perlu kita waspadai adalah negara ditimur tengah yang samapai saat ini masih belum aman dan dampaknya kepada indonesia. Selain itu juga warga indonesia yang sudah lama ada disana kembali ke indonesia,” kata Luhut menyampaikan pemaparananya dalam dialog bersama para tokoh dan pemuka agama.
Selain menyampaikan pesan untuk senantiasa menjalin kerukunan dan persatuan, Menko Kemaritiman ini juga mengingatkan akan bahaya narkoba yang kian merajalela dan menjadi musuh utama bangsa.
“Yang juga mengancam keamanan negara yaitu narkoba. Karena narkoba ini lebih parah, disini tidak mengenal suku, agama, ras, budaya semuanya bisa kena. narkoba adalah musuh bersama masyarakat indonesia bukan hanya teroris. Kalau teroris sekali nge-bom mungkin sepuluh atau dua puluh yang mati, tapi kalau narkoba ini dari hasil statistik yang kita dapat paling tidak 30 – 50 orang meninggal dan dampaknya semakin besar, ” tegasnya.
Hadir dalam kegiatan dialog yang berlangsung selama 30 menit tersebut yakni Wagub Jatim, Bupati Pasuruan dan Muspida, Pengasuh Ponpes Ngalah KH. Sholeh Bahrudin, Rektor Universitas Yudharta Pasuruan serta sejumlah tokoh dan pemuka agama seperti Romo Abas dari agama Katolik, Parji dari agama Hindu, serta tokoh lainnya dari agama Kristen, Budha dan Konghucu. (yog/yog)