Grati (wartabromo.com) – Paska penangkapan 4 perangkat Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan yang diduga melakukan tindak pungli Prona Sertifikat tanah, suasana balai desa menjadi sepi tak berpenghuni. Pelayanan desa setempat yang biasanya dilakukan di Balai Desa kini tak terlihat sepanjang hari.
Pantauan wartabromo.com dilokasi, sekitar pukul 12.00 WIB, tidak ada tanda-tanda bahwa kantor desa tersebut membuka pelayanan bagi masyarakat desa setempat. Pintu-pintu kantor perangkat desa juga tidak ada yang terbuka seperti hari biasanya.
Semuanya tertutup rapat, hanya saja ada dua ruang kantor di bagian utara terbuka dan memang tidak ada daun pintunya. Padahal saat itu jam masih menunjukan waktu kantor.
Salah seorang warga setempat, Jayadi mengatakan, paska penangkapan 4 perangkat desa yang diduga pungli program Prona, suasana kantor Pemerintah Desa Cukurgondang selalu sepi. Tidak ada perangkat desa yang beroperasi untuk menyediakan layanan seperti biasanya terhadap warga.
“Sejak penangkapan itu ya sepi begini ini, apa lagi pas Jumat satu hari setelah penangkapan kantornya sepi kayak kuburan,” ungkap Jayadi.
Humaisah, salah seorang pemilik warung yang setiap hari membuka warung di sebelah balai desa mengatakan, sejak para perangkat desa ditangkap terkait pungli balai desa tidak membuka pelayanan.
“Iya sepi gini ini sejak pagi, kan yang biasa membuka pelayanan bagi warga ketangkep,” kata Humaisah.
Menurutnya, pelayanan pemerintah desa sementara bagi warga Desa Cukurgondang yang ingin mengurusi administrasi langsung menuju kerumah kepala Desa.
“Setelah perangkat ada yang ketangkap, kalau ngurus-ngurus (administrasi) langsung kerumah ibu kepala desa. Jika ibu kepala desa tidak ada ya disuruh langsung ke Kecamatan,” ungkapnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Tim Saber Pungli mengamankan 3 perangkat desa dan seorang sekretaris desa lantaran diduga melakukan pungli bagi warganya yang sedang melakukan pengurusan Prona Sertifikat tanah. (ros/yog)