Pasuruan (wartabromo.com) – Harga cabai rawit merah di Pasar Besar Kota Pasuruan makin melonjak naik, yang mana sebelumnya berada dikisaran Rp. 140 ribu perkilo kini menjadi Rp 150 perkilo.
Akibatnya banyak para pembeli yang sebelumnya mengkonsumsi cabai rawit merah kini mereka pindah ke cabai rawit hijau dan cabai rawit kering yang harganya berada dibawah cabai rawit merah kisaran dibawah seratus ribu rupiah.
Seperti halnya Salamah (35), salah seorang pembeli yang sebelumnya mengkonsumsi cabai rawit merah kini ia mengaku lebih memilih untuk mengkonsumsi cabai rawit hijau.
“Sebelum harga cabai mahal, ya saya konsumsi cabai rawit merah. Tapi saat ini kan mahal jadi saya pilih yang murah saja,” kata Salamah saat ditemui wartabromo.com di Pasar Besar Kota Pasuruan, Minggu (26/2/2017).
Sodikin (28), Salah seorang pembeli lain juga mengungkapkan hal yang sama, ia mengaku, memilih cabai rawit hijau untuk meminimalisir pengeluaran dan juga rasa dari cabai rawit hijau dan kering juga tidak beda jauh.
“Iya kan rasanya tidak beda jauh dan juga tidak mengeluarkan uang banyak jadi kan lebih hemat,” ungkapnya.
Mahalnya, cabai rawit merah di Kota Pasuruan karena pasokan dari petani berkurang, akibat cuaca ekstrem sehingga membuat para petani cabai rawit merah di Pasuruan tidak menanam cabai.
Hingga kini pedagang masih kesulitan untuk menjual jenis cabai rawit merah. Pasalnya sudah hampir dua bulan terakhir, harga cabai masih mahal dan terus naik setiap hari.
Selain itu, kurangnya peminat cabai rawit merah itu, membuat para pedangan cabai di pasar tradisional Pasuruan ikut beralih ke cabai hijau.
‘’Apalagi pasokan cabai rawit merah dari petani kini berkurang, sekarang banyak pembeli yang beralih ke cabai Ijo,” ujar Hanif (40), pedagang di pasar tradisional Pasuruan. (ros/yog)