Bangil (wartabromo.com) – Munculnya usulan penutupan jembatan Tamanan Oro Oro Ombo wetan lantaran dianggap membahayakan pengguna jalan terutama saat banjir mendapatkan pro kontra dari masyarakat.
Meski demikian, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan tetap berpendapat bahwa penutupan jembatan tersebut merupakan solusi jangka pendek yang ingin diusulkannya lantaran kondisi dan letak posisi jembatan penghubung antar desa tersebut membahayakan warga.
“Itu solusi jangka pendek, agar tidak membahayakan warga. Gak diterima ya gak apa-apa, ” kata Sudiono Fauzan.
Menurutnya, solusi jangka panjang nantinya sudah disiapkan yakni pembanguan jalur lingkar selatan (JLS) yang saat ini sudah dalam proses pembangunan.
“Jangka panjangnya kan sudah direncanakan secara bertahap oleh Pemda yang disebut dengan JLS (jalur lintas selatan). Saat ini sudah sampai di perlintasan Rel KA Oro Oro Ombo Wetan, ” Kata Politis partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Dirinya menambahkan, rata – rata warga Rembang kini memilih untuk melewati jembatan yang baru saja dibangun oleh pemerintah yakni di Dusun Nganglang Desa Oro – Oro Ombo Kulon yang bisa tembus Kolursari Kecamatan Bangil.
“Justru kalo orang Rembang yang mau ke Pasar Bangil jalannya lebih lebar lewat jembatan baru itu, lebih aman, lebih lebar. Bila dibanding jalan yg di bawah sungai, buat salipan sepeda gak bisa, sesek, ” lanjutnya.
Paska peristiwa yang menimpa mahasiswi akademi keperawatan asal Malang, Felansia Indriani (21) di jembatan penghubung Tamanan Oro Oro Ombo Kulon, beberapa waktu lalu. Ada wacana agar jembatan penghubung antar desa tersebut ditutup saja. Felansia Indriani asal Donomulyo Malang ditemukan meninggal dunia usai terseret air banjir saat melintas di jembatan penghubung Tamanan bersama kekasihnya, Wahyudi. (yog/yog)