Pasuruan (wartabromo.com) – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan merupakan kejadian terparah dibandingkan banjir langganan yang terjadi setiap tahunnya di Pasuruan.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Anwar Sadad mengatakan, sebagai putra daerah dan orang yang diberikan amanat melalui Daerah Pemilihan Pasuruan – Probolinggo dirinya mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Permasalahan yang kompleks tersebut tidak bisa diselesaikan dengan ego pribadi melainkan harus duduk bareng para stake holder dan para tokoh untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan bidangnya untuk mencari solusi terbaik.
“Bupati dan seluruh jajarannya, rekan-rekan DPRD Kabupaten dan Kota Pasuruan, rekan-rekan saya di DPRD Provinsi, khususnya yang berasal dari Pasuruan, yaitu Bu Anisah, Bu Fitri, Pak Edy, Pak Muzammil mari kita duduk bersama dengan Pak Bupati dan Pak Walikota untuk mencari solusi terbaik menanggulangi banjir yang makin tak terkendali, ” kata Sadad.
Menurutnya, melihat kompleksitas persoalan banjir di Pasuruan tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Aksi sosial harus dilakukan bersama-sama sebagai empati atas masyarakat yang terdampak banjir.
“Yang lebih substantif adalah melakukan gerakan bersama, berjuang bersama, tiap-tiap jenjang, baik Kabupaten dan Kota, Provinsi, dan DPR RI merumuskan solusi dan memperjuangkannya dengan seluruh kewenangan konstitusional yang rekan-rekan saya, baik di eksekutif maupun legislatif, ” tegasnya.
Dijelaskannya, pihaknya mengaku banjir telah berdampak bukan saja secara sosial, baik sektor kesehatan, perumahan, maupun fasilitas pendidikan dan ibadah, namun juga pada sektor ekonomi.
“Desa-desa yang terdampak banjir makin meluas, desa yang biasanya tidak pernah mengalami banjir, seperti beberapa desa di Grati dan Purwosari sekarang juga terkena banjir, ” terangnya.
Sejumlah kawasan yang sudah “langganan” banjir tiap tahun mengalami eskalasi yang secara kuantitas mengalami peningkatan dan secara volume juga makin tinggi. (yog/yog)