Paiton (wartabromo.com) – Ratusan orang jamaah umrah terlantar di Malaysia, karena kehabisan tiket pesawat. Untuk kembali ke Indonesia mereka harus merogoh kocek tambahan, bahkan minta kiriman uang dari tanah air.
Mereka yang terlantar ini, diberangkatkan oleh Travel Safara, milik Haji Syaiful, warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, pada Minggu, 8 Januari lalu lewat Bandara Juanda Surabaya.
Para jamaah ini seharusnya sudah pulang ke Tanah Air pada Jumat, 20 Januari 2017. Namun, mereka harus transit dulu di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malayasia, karena tiket kepulangannya hanya sampai di bandara tersebut.
Seperti yang dialami Sulastri (70), warga Dusun Koloran, Desa Kotaanyar, Kecamatan Kotaanyar. Ia, terpaksa harus menginap di salah satu hotel di Malaysia, karena tiket pulang ke Indonesia tidak ada.
“Saat berangkat dari Indonesia ada 5 bus atau sekita 200 orang yang berangkat bersama saya. Saat saya pulang, masih banyak yang masih berada di Malaysia,” ujarnya ketika ditemui wartabromo.com di rumahnya, Selasa (24/1/2017).
Setelah menginap semalam, Sulastri akhirnya dapat pulang pada Minggu, 22 Januari. Namun, ia pulang setelah membeli tiket seharga Rp. 1,5 juta dengan uang pribadinya.
“Kata haji Syaiful, ia tertipu agen tiket. Sehingga tiket untuk pulang ke Indonesia tidak ada. Kemudian jamaah yang punya uang saku lebih diminta untuk membeli tiket pulang sendiri,” tuturnya lebih lanjut.
Namun, tak semua jamaah yang berasal dari berbagai penjuru Probolinggo itu mempunyai uang saku lebih. Untuk membeli tiket pesawat dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malayasia menuju Bandara Juanda Surabaya, mereka mesti minta kiriman dari keluarga di Indonesia. Seperti yang dialami oleh Sunardi, warga Desa Kotaanyar lainnya.
“Saya kirim uang ke ayah. Alhamdulillah, akhirnya bisa pulang dengan selamat,” kata Supandi, putranya.
Hingga saat ini, pihak Travel Safara belum dapat dikonfirmasi terkait oleh wartabromo.com terkait terlantarnya ratusan jamaah tersebut. (saw/saw)