Wonomerto (wartabromo.com) – Seratusan warga dari Desa Pohsangit Tengah Kecamatan Kabupaten Probolinggo, memblokade jalur tol Propas (Probolinggo – Pasuruan), Selasa (10/1/2017) pagi. Aksi dilakukan karena dana pembebasan lahan seluas 120 meter persegi belum terbayar. Padahal proses pembayaran telah dilakukan sejak enam bulan lalu.
Sekitar 100 orang warga ini memblokade jalur tol Propas di Desa Kedungsupit Kecamatan Wonomerto. Warga menanami jalur tol dengan pohon toros atau tanaman pagar. Hal itu dilakukan agar pengerjaan proyek tol tidak melahap lahan seluas 120 meter persegi milik Haji Umar Fauzi.
“Pasalnya, dana pemebebasan lahan tersebut belum diterima oleh kami. Harusnya dibayar dulu kemudian dikerjakan, ini kok aneh. Lahan dikerjakan tapi kami gak dibayar,” ujar Haji Umar Fauzi.
Umar Fauzi juga mengatakan dalam sosialisasi pembebasan lahan yang dilakukan pengelola proyek dan badan pertahanan nasional enam bulan lalu pun, ia juga tidak dilibatkan. Tak ayal pemilik lahan terkejut ketika tanah seluas 120 meter persegi, hendak dilalui jalur tol.
“Gak pernah diundang, ya kaget karena tiba-tba dikerjakan,” tuturnya.
Sementara pengelola proyek PT. Waskita Karya dan BPN saat dikonfirmasi pemilik melalui sambungan telpon seluler, mengaku telah mencairkan dana. “Pencairan ini dilakukan bersamaan dengan pembebasan lahan milik warga yang lain,” ujar Agus Winarmo, PPK Tol Propas.
Terkait pengakuan pengelola proyek tol, Umar Fauzi tetap bersikukuh, tidak pernah menjual lahan atau menerima dana pembebasan lahan.
Tol Propas merupakan pengembangan dari jalur tol Gempol – Pasuruan. Jalur bebas hambatan ini rencananya akan dibangun dari Pasuruan hingga Banyuwangi. Saat ini, proses pengerjaannya telah memasuki 30 persen dan ditargetkan rampung pada awal tahun 2018. (saw/saw)