Sukapura (wartabromo.com) – Jelang perayaan hari raya Natal 2016 dan tahun baru 2017, tingkat hunian hotel di kawasan Bromo Sukapura meningkat.
Peningkatan di high season ini, mencapai 80 persen. Wisatawan yang berkunjung ke Bromo tidak terpengaruh dengan status erupsi Bromo yang berada di level waspada.
Pantauan wartabromo, hingga Sabtu (24/12/2016), asap coklat putih masih mengepul dari dalam kawah Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura. Saat ini, erupsi Bromo berada di level dua atau Waspada.
Meski tengah erupsi, jelang perayaan Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, tingkat hunian hotel di kawasan Bromo, cenderung meningkat. Di kawasan ini, terdapat 14 hotel dengan kapasitas kamar 490 unit yang mampu menampung 1050 orang.
Jika pada hari-hari biasa, tingkat hunian di 14 hotel di kawasan ini, hanya sekitar 50 persen. Namun, saat ini sekitar 80 persen kamar hotel sudah terisi dann dibooking pengunjung yang ingin merayakan pergantian tahun di Bromo. Diprediksi, tiga hari jelang pergantian tahun baru, seluruh unit kamar akan terhuni oleh wisatawan.
“Ya untuk booking kamar, disemua hotel rata-rata mencapai 80 persen bahkan lebih. Target kami untuk high season ini antara 80 hingga 90 persen,” kata Ketua PHRI Kabupaten Probolinggo Jamaluddin Digdoyo.
Momen ini, dimanfaatkan pengelola hotel untuk menaikkan harga kamar antara 25 hingga 40 persen. Untuk kamar kelas ekonomi yang biasanya seharga Rp. 200 ribu menjadi Rp. 250 ribu. Sementara untuk kamar standar yang semula Rp. 300 ribu menjadi Rp. 400 ribu. Sedangkan kamar dengan standar VIP menjadi Rp. 1 juta, sebelumnya Rp. 750. “Kenaikan ini cukup lumrah, karena memang high season,” tuturnya.
Kawasan wisata Bromo, hingga saat ini masih menjadi tujuan menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Petugas menghimbau kepada wisatawan untuk mematuhi rekomendasi jarak aman yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam (PVMBG). Yakni radius aman 1 kilometer dari puncak kawah gunung bromo. (saw/yog)