Kraksaan (wartabromo) – Wahyu (22), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember meregang nyawa usai menabrak truk di barat jembatan Semampir, Kelurahan Semampir, Kota Kraksaan, Rabu (30/11/2016).
Menurut sejumlah saksi mata, lajang asal Desa Bulang, Kecamatan Gending ini, mengendarai sepeda motor Yamaha Byson N 3493 QT, dari arah timur ke barat. Sesampai di tempat kejadian perkara (TKP), korban menyalip truk gandeng dengan nopol H 1789 DH, yang disopiri Maslikan (45), warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Namun, usai menyalip truk bermuatan tembakau itu, tanpa disadari Wahyu di depannya muncul truk Fuso DK 9419 FF yang dikemudikan Yudistira (50), warga Mojoarno, Kabupaten Jombang. Akibat jarak yang terlalu dekat, motornya menabrak truk bermuatan palet ikan itu.
“Dia kencang dan posisi nyalip jadi nabrak sendiri sehingga kepala dan badannya terbentur hebat. Badannya penuh luka dan darah. Mungkin capek dia itu jadi terburu buru untuk sampai di rumah,” ujar Murtiningsih, saksi mata.
Akibat benturan keras itu, sepeda motor korban rusak parah dan terlindas truk Fuso. Sementara tubuh Wahyu terpental ke sisi selatan jalan dan masuk ke bawah kolong truk gandeng. Korban tewas seketika di TKP.
“Saya sudah pelan bahkan sempat berhenti. Dia kencang menabrak saya, jatuh dan terlindas. Itu ada saksinya pengendara di belakangnya,” kata Yudistira, sopir truk Fuso.
Menurut petugas Satlantas Polre Probolinggo Bripka Prayudi, berdasarkan olah TKP, kecelakaan itu murni karena kelalaian korban saat berkendara. Diketahui, korban menyalip kendaraan lain di jalur garis putih panjang.
“Kami masih memeriksa beberapa saksi-saksi, termasuk dua sopir truk. Dari hasil olah sementara, laka ini disebabkan kelalain korban,” tuturnya.
Jasad korban oleh petugas dievakuasi ke kamar mayat RSUD Waluyojati Kraksaan. Akibat trabrakan maut ini, jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi mengalami kemacetan parah hingga 3 kilometer. (saw/fyd)