Pandaan (wartabromo) – Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat sekitar perusahaan, selain memperhatikan kelestarian alam dengan reboisasi, perusahaan produsen air mineral PT Tirta Investama Pandaan juga melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku usaha UKM/IKM yang berbasis koperasi.
Pelatihan sistem pengelolaan koperasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota ini diikuti 22 anggota Koperasi One Jati dan Hijau Makmur, Dusun Sukorejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan.
Pelatihan ini dilakukan di Hotel Duyung Trawas Hill Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (26/11/2016). Dalam pelatihan ini, para pengurus koperasi mendapat pendampingan dari Yayasan Investasi Sosial Indonesia (YISI). Acara tersebut juga dihadiri CSR Supervisi PT Tirta Investama Pandaan, Mulyono Wibisono.
Dalam sambutanya di hadapan para pengurus koperasi, Wibisono berpesan pada para peserta agar lebih meningkatkan ketertiban dalam hal administrasi, utamanya dalam hal simpan pinjam. Wibisono juga menekankan agar peminjam harus menjadi nasabah bank sampah dan memiliki tanaman yang bermanfaat untuk keluarga.
“Di samping tertib administrasi, kami harapkan anggota koperasi juga sadar lingkungan, yaitu menjadi nasabah bank sampah,” papar Wibisono.
Manfaat bank sampah, selain meciptakan lingkungan yang bersih, sampah-sampah yang dikumpulkan juga bisa dimanfaatkan. Jika lingkungan bersih masyarakatnya akan sehat.
Dikatakan pula, nasabah bank sampah merupakan salah satu syarat pengajuan pinjaman oleh anggota koperasi. Hal inilah yang membedakan koperasi binaan PT Tirta Investama dengan koperasi lainnya.
Acara sendiri berlangsung cukup meriah. Hal ini terlihat dari para peserta yang mayoritas ibu rumah tangga ini sangat pro aktif dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar pengelolaan koperasi yang sehat. Salah satu peserta dari koperasi One Jati, Yuli, menanyakan cara komunikasi serta cara menyadarkan anggota supaya tertib sampah.
Sementara itu, Ketua Yayasan Investasi Sosial Indonesia (YISI), Syukur Sugeng Apriyanto, selaku pendamping dari dua koperasi tersebut mengatakan, sistem keterbukaan dan saling percaya menjadi dasar perjalanan kedua koperasi tersebut.
“Pengurus dan anggota sangat pro aktif serta saling terbuka. Hal itu terbukti dengan bertambahnya anggota dikedua koperasi ini,” kata Apriyanto. (**)