Purwosari (wartabromo) – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf pulang kampung menghadiri acara pengajian di di Masjid Baitul Falah, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Kamis (3/11/2016) malam. Dai kondang KH Anwar Zahid diundang sebagai penceramah.
Bupati Irsyad sebagai tuan rumah mengawali sambutan kemudian disusul Wagub Saifullah Yusuf. Kakak-adik ini kompak mengenakan sarung dan koko warna putih dan kopiah hitam. Suasana pengajian ini cair dan penuh kegembiraan.
“Saya di sini berkampanye, tapi bukan politik. Saya di sini berkampanye mengajak kepada masyarakat untuk meminum kopi saya yakni kopi Gus Ipul,” kata Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Pria asli Purwosari, Pasuruan ini mengajak jam’iah pengajian untuk selalu mencintai tanah air atau negaranya. Sebab menurutnya tidak akan ada gunanya jika hanya mempunyai keimanan tanpa mencintai tanah airnya.
“Alhamdulillah, kita Islam, punya iman dan juga punya tanah air. Maka dari itu mari berdoa biar tanah air kita aman terus,” tuturnya.
Meski harus diakui masih banyak permasalahan seperti jalan rusak, anak – anak tidak sekolah serta masih banyak orang yang sakit tidak punya biaya, Gus Ipul berharap warga mendukung upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.
“Tanah air kita ini masih beluh bisa di katakan sejahtera. Masih banyak rakyat putus sekolah dan orang sakit berobat tidak mampu. Namun, dengan keamanan tanah air seperti sekarang ini harus kita jaga bersama – sama agar masalah tersebut bisa terselesaikan,” tandasnya.
Setelah itu, giliran KH Anwar Zahid memberikan ceramah. Dai yang dikenal dengan gayanya yang ceplas-ceplos ini memang sangat ditunggu jamaah.
Gaya tuturnya yang santai serta menjabarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadist dengan bahasa membumi membuat substansi ceramahnya gampang dicerna. Ditambah dengan bayolan-bayolan khasnya membuat jamaah terhibur.
Tak jarang jamaah tertawa terpingkal dengan guyonan sang dai, tak terkecuali Gus Ipul dan Gus Irsyad. Meski banyak diselingi humor, isi ceramah tetap tersampaikan ke jamaah. “Sing bangga karo sholat e dewe iyo lek ditrimo, lek enggak?” demikian petikan ceramah. (ros/fyd)