Pasrepan (wartabromo) – Kesibukan menjadi seorang satpam pabrik tak membuat Masfur (34) warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, melupakan pendidikan agama anak-anak di desanya. Bahkan, ia masih menyediakan waktunya untuk mengajar.
Masfur saat ini tercatat sebagai salah satu guru di Madrasah Diniah Miftahul Ulum di sekitar rumahnya.
Meskipun menjalani tugas ganda dirinya tidak pernah merasa lelah. Sepulang bertugas, dirinya langsung mengajar di sebuah gedung sekolah Madin yang berisi 6 kelas tersebut.
“Kalau dulu sebelum menikah, saya mengajar tiap hari,” kata Masfur, kepada wartabromo.com, Jumat (14/10/2016).
Kegiatan mengajar di Madin tersebut, sudah dilakukannya sejak dua tahun lalu. Dirinya di minta membantu mengajar oleh salah seorang pengurus Madin.
“Meskipun sekarang sudah menjadi satpam yang bekerjanya ditentukan waktu tapi saya masih tetap menyempatkan untuk mengajar,” tuturnya.
Masfur mengaku, kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya tidak dilakukan tiap hari, melainkan hanya dua hingga tiga kali pertemuan dalam satu minggu.
Sedangkan jika bekerja hingga sore, Masfur mengaku menghubungi temannya untuk menggantikan dirinya mengajar.
“Kerja pabrik kan tidak menentu, kalau pas waktunya kerja lembur ya tidak ngajar,” katanya.
Selain itu, mengajar Madin menurutnya merupakan kerja untuk buat bekal di akhirat. Dirinya dituntut untuk bisa mengajarkan ilmu agama kepada anak didiknya agar anak-anak tersebut memiliki bekal ilmu agama.
“Kalau di madin kan bekerja untuk usuran akhirat. Sedangkan menjadi satpam tuntutan hidup,” tutup pria satu anak tersebut. (ros/fyd)