Purwosari (wartabromo) – Potensi bunga mawar di Desa Sekarmojo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, sangat besar. Ada puluhan petani di desa ini.
Selain tanahnya yang subur, para petani juga menyebut menanam bunga lambang cinta ini relatif mudah. Pembibitan hanya tinggal stek kemudian ditanam lalu diberi air yang cukup.
Meski demikian, para petani mengungkapkan hasil panen mawar bisa lebih digenjot jika pemupukan cukup. Saat ini para petani rata-rata tak mampu memberikan pupuk dengan cukup. Alasannya, harga jual bunga mawar sangat murah.
“Satu kantong kresek kecil hanya dibeli Rp2000 oleh tengkulak. Para tengkulak yang menjualnya ke Surabaya,” ujar Soleha, salah seorang petani mawar, Kamis (6/10/2016).
Dengan harga murah tersebut, para petani tentu saja tak mampu membeli pupuk. Hasil penjualan rata-rata cukup untuk keperluan sehari-hari.
“Kami berharap ada bantuan pupuk dari pemerintah,” ujarnya.
Selain pupuk, petani juga memerlukan lebih banyak pasar agar harga bisa lebih terdongkrak.
“Selama ini diambil tengkulak jadi nggak bisa lebih tinggi harganya,” kata Riyanto, petani lainnya. (ros/fyd)