Gading (wartabromo) – Upaya pemulangan yang dilakukan oleh Pemkab Pasuruan tak berhasil. Hal itu disebabkan karena pengikut Kanjeng Dimas Taat Pribadi bersikukuh tetap di tenda Padepokan di Desa Wangkal Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Alasannya warga belum mendapatkan perintah dari pengasuh dan Ketua Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim.
“Kalau Bu Marwah mengintruksikan pulang yaa pulang. Ke sini gantian untuk memasak, sistem aplosan seperti piket. Kalau pengasuh Padepokan suruh pulang yaa pulang,” ungkap salah satu warga Kabupaten Pasuruan Ahmad Nizar, Selasa (4/10/2016).
Selain karena tidak ada izin dari padepokan, Nizar pun menolak jika dirinya dan warga Pasuruan dibawa naik bus. Sebab mereka merasa tidak enak jika ketahuan tetangga saat dibawa dengan bus.
“Pandangan masyarakat bagaimana, nanti bisa pulang sendiri dan kami tidak mau disalahkan oleh Padepokan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidya Sasongko mengatakan kedatangannya tersebut untuk memfasilitasi warga Pasuruan yang ingin pulang dari Padepokan. Ia membawa bus untuk menjemput warganya.
“Ini salah satu bentuk pemerintah daerah dicoba difasilitasi pemulangannya. Sambil menunggu proses berjalan lebih baik menunggu di rumah, ternyata sebagian ada yang pulang, karena sudah membawa motor, lima orang sudah ingin pulang sendiri. Mereka menolak karena menunggu aplosan dan menunggu perintah Marwah,” ungkapnya.
Data Kecamatan Gading, saat ini masih ada 276 warga di dalam padepokan. Sementara diluar sudah banyak yang yang pulang. “Mereka banyak yang mampu dan bawa mobil sehingga sewaktu bisa pulang,” jelas Camat Gading, Slamet Haryanto. (saw/fyd)