Pasuruan (wartabromo) – Dodi Wahyudi, menjadi salah satu orang yang dicari polisi untuk menjawab teka-teka kasus dugaan penipuan yang dilakukan pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Warga Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, ini disebut menyimpan uang diduga milik para pengikut Taat Pribadi.
Dalam sebuah wawancara, Taat Pribadi menyebut menitipkan uang dalam jumlah fantastis antara Rp500 miliar hingga Rp1 triliun ke Dodi. Dodi sendiri disebut Taat Pribadi sebagai salah satu sultan. Sultan merupakan sebutan untuk koordinator pengumpul uang dari pengikut padepokan.
Kini, si “Manusia Rp1 triliun” ini masih dicari polisi. Ia kabur beberapa hari setelah Taat Pribadi ditangkap Polda Jatim.
Kapolres Pasuruan AKBP M Aldian mengatakan, Dodi sudah lama menjadi pengikut Dimas Kanjeng. “Dia kaya mendadak setelah jadi santri Dimas Kanjeng,” kata Aldian, Senin (3/10/2016).
Dodi yang memiliki rumah megah di Gunung Gangsir ini dikenal dermawan pada para tetangga. Terkait kebenaran uang Rp1 triliun, “masih kami selidiki,” imbuh Aldian.
Setiap pengikut Padepokan Dimas Kanjeng diwajibkan membayar mahar sejumlah uang. Dari penelusuran wartabromo, para pengikut menyetor mahar hingga puluhan juta rupiah dengan janji akan dilipatgandakan dan ‘pada waktunya’ akan diberikan pada pengikut tersebut.
Saat ini Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan penipuan oleh Polda Jatim. (fyd/fyd)