Gading (wartabromo) – Polisi mengakui proses penangkapan terhadap pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, cukup alot. Bahkan, polisi harus berulangkali melepaskan tembakan peringatan ke udara, karena adanya upaya perlawanan dari santri padepokan.
Dalam pantauan wartabromo.com, Kamis (22/9/2016), saat penggrebekan sekaligus penangkapan pimpinan tertinggi Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi (46), warga Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, puluhan santri terpaksa harus diamankan polisi. Mereka berusaha melawan dan menghalangi polisi saat hendak menangkap pimpinannya.
Polisi sengaja mengamankan puluhan santri ini, karena melawan dengan melempar batu ke arah petugas. Polisi yang bersenjata lengkap, tak kalah gertak dengan perlawanan santri yang berasal dari berbagai daerah seperti Jember, Malang, Blitar, Jogjakarta, Jakarta hingga Sumatera, ini.
Terhadap mereka bahkan sudah menetap di padepokan selama berbulan-bulan lamanya, polisi memberikan tembakan peringatan ke udara. Tak hanya sekali, tembakan ini terdengar berkali-kali selama proses penangkapan yang berdurasi sekitar 1 jam lebih itu. Bahkan hingga membuat polisi mengeluarkan tembakan gas air mata.
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, mengaku sangat berhati-hati dalam upaya penangkapan Taat Pribadi. Pasalnya, sebagai pimpinan padepokan, ia mempunyai santri atau pengikut yang berjumlah ribuan orang.
“Ya kami tidak mau gegabah dalam proses ini. Kami menerjunkan ribuan personil agar tidak terjadi huru-hara karena perlawanan mereka. Untuk yang melawan kami amankan di Mapolres untuk kepentingan penyidikan,” ujarnya.
Arman mengatakan dalam proses jemput paksa ini, pihaknya menerjunkan personil sekitar 6000 orang. Mereka terdiri dari 6 SSK Sat Brimob Polda Jatim, 9 SSK Polres Sabara (Polres Probolinggo dan jajaran), 300 Personil pendukung PAM lainnya, Pamtup dan Satprov Polda Jatim. Pasukan ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Drs Gatot Subroto.
“Untuk menjaga lokasi kondusif, saat ini di lokasi dijaga oleh personil pam dari polres dan 1 SSK dari Sat Brimob Bondowoso stanby disana,” ujar Arman.
Taat Pribadi sendiri, berhasil ditangkap polisi di dekat masjid selatan kediamannya. Jarak rumah dan lokasi penangkapan sekitar 100 meter. Taat Pribadi diringkus karena menjadi otak pembunuhan kedua bekas santrinya, Abdul Gani pada 14 April 2016 serta Ismail Hidayah pada 5 Ferbuari 2015 silam.
Kini tersangka menjalani pemeriksaan maraton di Polda Jawa Timur. Ia terancam dijerat pasal 340 subsider pasal 338 KUHP junto pasal 55, 56 KUHP dengan ancaman 15 tahun hingga penjara seumur hidup. (saw/fyd)