Pasuruan (wartabromo) – Pemkab Pasuruan semakin serius menggarap sektor pariwisata. Selain terus mengembangkan pariwisata alam, juga serius menggarap agrowisata.
“Agrowisata, eduwisata semakin digandrungi,” kata pemandu wisata senior asal Surabaya, Budi Hartono saat berbincang dengan wartabromo.com, Selasa (13/9/2016).
Pria yang sudah bertahun-tahun berkecimpung dalam tour and travel wisata ini mengatakan eduwisata merupakan sebuah konsep wisata pendidikan yang bisa diciptakan di manapun. Asalkan didesain dengan konsep yang matang, katanya, hal-hal sederhana bisa dikembangkan jadi eduwisata.
“Kalau di Nongkojajar misalnya, pengelola kebun-kebun krisan bisa memfasilitasi pengunjung untuk mengenal lebih dalam bunga hias tersebut. Memberikan informasi mengenai bunga krisan, cara tanam dan lainnya. Itu contoh sederhana. Kebun apel, kebun paprika dan lainnya. Sedap malam di Rembang juga bisa dikembangkan ke sana, jadi bukan hanya dijual,” ungkapnya.
Mantan jurnalis radio nasional ini mengungkapkan banyak sekali potensi di Kabupaten Pasuruan yang bisa dikembangkan ke eduwisata. Namun, kata dia, seringkali pemerintah daerah, warga dan pelaku wisata terjebak pada pragmatisme sehingga mengabaikan potensi tersebut.
“Sektor pertanian paling mudah dikembangkan, misal kentang dan gandum di Tosari, mangga dan sedap malam di Rembang dan lainnya,” tandasnya.
Hemat Budi, selain sektor pertanian, situs-situs sejarah seperti candi, bangunan-bangunan bersejarah juga berpotensi dikembangkan ke wisata edukasi.
“Menurut saya selain agrowisata dan eduwisata, wisata kuliner juga potensial,” pungkasnya. fyd/fyd)