Prigen (wartabromo) – Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf melakukan panen merah kopi di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kesempatan tersebut dimanfaatkan petani untuk mengeluhkan manajemen pengolahan hasil yang masih kacau.
“Pak Bupati, memang sejak tiga tahun terakhir permintaan kopi melesat tinggi. Tapi itu gak bisa dipenuhi karena manajemen pengolahan hasil yang masih kacau,” kata Abdul Karim, petani kopi Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, dalam perbincangan santai usai panen merah kopi, Selasa (6/9/2016).
Kacaunya menejemen tersebut karena setiap kecamatan penghasil kopi tak memiliki Unit Pengolahan Hasil (UPH).
“Kami nggak minta-minta Pak Bupati, tapi memang itu kendalanya,” jelasnya.
Meski demikian Karim mengapresiasi langkah pemerintah daerah gencar mempromosikan kopi Pasuruan, terutama panen merah kopi.
“Sejak tiga tahun terakhir semakin banyak petani kopi yang panen merah kopi karena memang lebih menguntungkan. Kualitasnya bagus dan aromanya juga nikmat,” jelasnya.
Bupati Irsyad yang menerima keluhan tersebut langsung meminta Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk memikirkan solusinya.
“Ikhtiar untuk mempromosikan kopi asli Kabupaten Pasuruan terus kita lakukan dengan harapan agar petani kopi lebih sejahtera. Memang pemerintah selalu memiliki kekurangan, UPH salah satu hal yang harus dipenuhi,” kata Irsyad.
Ia lega karena sudah 60 persen petani yang panen merah kopi. Dengan demikian, kopi Pasuruan akan terjaga kualitasnya.
“Selain dukungan pengemasan Kapiten (Kopi Asli Kabupaten) Pasuruan, pemerintah juga terus melakukan upaya mendukung petani kopi dengan promosi dan menyediakan tempat pemasaran,” pungkasnya.
Lahan kopi tersebut tersebar di lereng Pegunungan Bromo dan Arjuna-Welirang di delapan kecamatan, yakni Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari, dan Tosari. (fyd/fyd)