Pasuruan (wartabromo) – Profesi sebagai perawat tidak serta merta diikuti dengan tingkat kesehateraan yang layak. Ratusan perawat di Kabupaten Pasuruan nasibnya sangat meprihatinkan.
“Masih banyak honor perawat di bawah Rp500 ribu, bahkan ada yang Rp300 ribu,” kata Kholili, Ketua Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional (DPKPKN) se- Kabupaten Pasuruan 2016-2021.
Hali itu disampaikan Kholili dalam pelantikan pengurus di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Pasuruan, Kamis (1/9/2016). Bupati Irsyad yang melantik pengurus periode 2016-2021.
Kholili mengatakan bahwa di Kabupaten Pasuruan ada lebih dari 1.076 perawat dan 996 diantaranya sudah teregistrasi.
“Dari 996 tersebut hampir separuhnya sudah PNS. Kalau PNS sudah jelas honornya, tapi yang belum PNS ini nasibnya memprihatinkan karena honor yang sangat kecil,” jelas Kholili.
Mewakili anggotanya, Kholili berharap pemerintah daerah memperhatikan nasib perawat. “Selain itu, Pasuruan ini kekurangan perawat ahli. Posdeskes-nya juga baru 86 padahal idealnya setiap desa ada satu Poskesdes,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan para perawat, Bupati Irsyad, berjanji akan mencarikan solusi terbaik. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi hak-hak perawat. Kami akan kaji bagaimana nanti postur anggarannya dan lain-lain,” kata Irsyad Yusuf.
Mewakili pemerintah daerah, Irsyad menyampaikan terima kasih pada seluruh perawat yang mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan. Tanpa perawat, kata dia, tugas pemerintah dalam memenuhi hak dasar warganya berupa kesehatan tidak akan bisa dilakukan.
“Terus terang saya baru tahu kalau di Pasuruan ada persatuan perawat. Bu Lumbini tidak pernah member tahu saya. Kalau saya tahu sejak awal, sudah lama akan saya undang ke pendopo,” kata Irsyad. Lumbini yang dimaksud adalah Kepala Dinas Kesehatan, Lumbini Pejati Layung, yang juga hadir dalam acara tersebut.
Ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan keapda Dinas Kesehatan terkait keluhan para perawata tersebut. (fyd/fyd)