Pandaan (wartabromo) – Ketua KBIH Arafah, Pandaan, Pasuruan, Nurul Huda, meminta maaf pada keluarga calon jamaah haji (calhaj) yang diamankan pihak imigrasi Filipina. Pria yang disapa Gus Huda ini mengaku dirinya juga merasa jadi korban.
“Dari 12 jemaah itu, satu istri saya, Bu Nyai Nurul Mahmudah,” kata Gus Huda di rumahnya yang berada di belakang Kantor KBIH Arafah, Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan, Kamis (25/8/2016).
Dikatakannya, sejak berdiri 2003, KBIH Arafah tak pernah memiliki masalah. Kasus “haji via Filipina” ini yang pertama.
“KBIH ini sejak 2003 eksis sampai sekarang 2016. Izinnya juga masih ada. Saya tidak pernah punya masalah dengan warga Pasuruan dan pemerintah,” terangnya.
Pihaknya mengaku sudah mendatangi satu-persatu rumah calon jamaah untuk bersilaturahim, memberi kabar baik bahwa calon jamaah haji yang tertahan di Filipina dalam keadaan sehat serta perjanjian akan mengembalikan uang.
“Kami sudah ada perjanjian dengan semua keluarga, bermaterai. Kami selesaikan secara kekeluargaan dan kami akan mengembalikan penuh biaya semua jamaah,” tandasnya.
“Setiap calon jamaah membayar uang sebesar 10.000 USD,” pungkas Gus Huda.
KBIH Arafah memberangkatkan 12 calon jamaah haji via Filipina. Mereka ditahan pihak imigrasi bersama seratusan WNI lainnya dari berbagai daerah karena kedapatan membawa dokumen negara tersebut. (fyd/fyd)