Pasuruan (wartabromo) – 14 orang dari 177 orang warga asal Indonesia yang akan naik haji dan ditahan oleh petugas Imigrasi di bandara Manila, Filipina diketahui berasal dari Jawa Timur yakni 12 orang berasal dari Kabupaten Pasuruan dan 2 orang lainnya dari Kabupaten Sidoarjo.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf pun meminta para camat dan kades menelusuri warganya yang ditahan di negeri pimpinan Rodrigo Duterte tersebut.
“Saat ini sedang saya koordinasikan untuk menelusuri warga Pasuruan yang ditahan di Filipina. Camat dan kades bergerak cepat. Camat Pandaan segera kroscek ke KBIH yang menyalurkan,” kata Bupati Irsyad, Selasa (23/8/2016).
Dari informasi yang didapatkan berikut data sementara nama – nama warga di Kabupaten Pasuruan dan Sidoarjo yang gagal berangkat dan ditahan oleh pihak imigrasi di Filipina :
1. Hj. Nurul Mahmudah, alamat Klampok Sumbergedang;
2. Sumiati Bin Katiran ali, alamat Klatakan Dayurejo Prigen
3. Joni Bin Farukatari, alamat Bulukandang Prigen
4. Maslikhah bin Mustakim Rakhmad, alamat Bulukandang Prigen
5.Atmaji Bin Sutrisno Sulaiman, alamat Sidoarjo
6. Sukanti Bin Supandi Atmaji, alamat Sidoarjo
7.Satruki Bin Sakiman Sulaiman, alamat Bunut R
8. Urifah Bin Wakidin Rasito,alamat Bunut Rembang
9. Sumiati Bin Juari Samawi, alamat Terongdowo Sukoreno Prigen
10. Yono noto sumo, alamat Wonosunyo Gempol
11. Kasudatin delan karjani, alamat Wonosunyo Gempol
12. Nuriyah bin Wiji Seno, alamat Tejowangi Purwosari.
13. Satruki, alamat Utara, Ds Pejangkungan.
14. Uripah, Desa Pejangkungan Rembang
Seperti diketahui, Petugas imigrasi di Bandara Manila Filipina mencegat 177 warga negara Indonesia yang akan naik haji menggunakan paspor Filipina. Mereka dicegah sebelum naik ke pesawat menuju Madinah, Arab Saudi, Jumat (19/8/2016) lalu. (fyd/fyd)