Paiton (wartabromo) – Sejak tiga hari terakhir, perairan selat Madura diterpa cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi. Akibatnya, sebagian besar nelayan di Paiton tidak melaut. Selain hasil tangkapan ikan yang merosot drastis, nelayan takut kapal mereka tergulung ombak jika nekat melaut.
Hasil tangkapan ikan nelayan di sepanjang pantai utara Kabupaten Probolinggo, tidak sebanyak biasanya. Hal ini terjadi setelah cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi menerpa perairan pantai utara atau selat Madura, sejak tiga hari terakhir.
Seperti yang nampak di tempat pelelangan ikan (TPI) Paiton, Rabu (3/8/2016), aktivitas bongkar muat ikan dari kapal motor tidak seramai biasanya. Bahkan sejumlah nelayan tidak melaut dan memilih memarkir kapalnya di dermaga.
Berdasarkan penuturan nelayan, cuaca buruk saat ini membuat hasil tangkapan ikan menurun drastis. Jika cuaca normal, satu kapal motor mampu menghasilkan 5 ton ikan, namun kini maksimal hanya 5 kwintal saja.
Perolehan ikan hanya cukup untuk mengganti biaya operasional saja. Selain itu, nelayan was-was kapal mereka tergulung ombak jika nekad melaut. “Hasil tangkapannya tidak mencukupi biaya operasional,” ujar Torawi, salah satu nelayan.
Berdasarkan pendataan petugas TPI, Selasa pagi perolehan ikan saat ini memang jauh menurun jika dibandingkan sebulan lalu. Nelayan yang tetap melaut, umumnya menangkap ikan di perairan dangkal sehingga hasil tangkapan ikan tidak sebagus di tengah laut.
“Memang dalam beberapa hari terakhir hasil tangkapan nelayan sedikit. Itu karena ditengah atau di selat Madura terjadi angin besar,” kata Kepala UPT TPI Paiton Panji Sastri.
Jika cuaca buruk ini berlangsung lama, dikhawatirkan dapat memicu kelangkaan pasokan dan kenaikan harga. Nelayan berharap cuaca buruk laut segera membaik, sehingga mata pencaharian mereka tidak terhambat. (saw/fyd)