Dringu (wartabromo) – Petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo, resah. Pasalnya, harga bibit bawang merah dalam seminggu terakhir melonjak tinggi hingga Rp. 68.000 per kilogram.
Puluhan hektar areal tanaman bawang merah di di Kabupaten Probolinggo, terancam tak dapat ditanami. Pasalnya, sejak seminggu terakhir stok bibit bawang merah mengalami kelangkaan.
Selain langka, harga bibit bawang merah siap tanam juga melambung tinggi. Saat ini, harga bibit merah dengan kualitas bagus berkisar antara Rp. 60 ribu hingga Rp. 68 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga bibit bawang merah paling mahal mencapai Rp. 50 ribu per kilogram.
Bahkan, untuk mendapatkan bibit bawang petani harus memburu hingga ke daerah lain seperti Jombang, Madiun, Nganjuk dan Brebes. “Bibit sekarang langka, bahkan kalaupun ada harganya mahal. Sehingga kami harus mencari ke daerah lain,” tutur Sabudrin, petani bawang merah asal Desa Dringu, Kecamatan Dringu, Selasa (26/7/2016).
Kelangkaan tersebut dipicu oleh anomali cuaca yang melanda kawasan Kabupaten Probolinggo. Sehingga, berpengaruh pada produksi dan kualitas bawang merah yang telah dipanen. Hasil panen yang tidak bagus, membuat petani enggan membuat bibit sendiri.
Sementara itu, harga jual bawang merah super ditingkat petani menembus Rp. 30 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah kualitas biasa sekitar Rp. 25.000 per kilogram.
“Meski harga bawang hasil panen cukup bagus, petani hanya mendapat hasil sedikit. Karena antara bibit, biaya perawatan dengan harga jual sama-sama tinggi,” timpal petani bawang merah lainnya Slamet.
Petani berharap, pemerintah daerah setempat turun tangan/guna membantu menanggulangi kelangkaan bibit bawang merah ini. (saw/yog)