Puncak Kasada, Ratusan Personel Dikerahkan Halau Wisatawan Naik Kawah

917

Sukapura (wartabtomo) – Pengamanan objek wisata Gunung Bromo ditingkatkan. Ratusan personel disiapkan untuk menghalau pengunjung dan wisatawan agar tidak masuk zona bahaya erupsi dan mengganggu ritual Yadnya Kasada, Rabu (20/7/2016). Meski sudah dilarang, wisatawan hingga kemarin masih masuk zona bahaya dan naik kawah.

Sehari menjelang puncak perayaan Yadnya Kasada, wisatawan dari berbagai daerah terus berdatangan di Gunung Bromo, Selasa (19/07/2016). Antisipasi bahaya,  petugas terus menghimbau agar pengunjung tak mendekati zona bahaya kawah di radius 1 kilometer. Meski demikian masih banyak wisatawan yang nekat naik ke kawah untuk menyaksikan kawah yang tengah mengeluarkan asap pekat dari dekat. (Foto: Sundari/wartabromo.com)
Sehari menjelang puncak perayaan Yadnya Kasada, wisatawan dari berbagai daerah terus berdatangan di Gunung Bromo, Selasa (19/07/2016). Antisipasi bahaya, petugas terus menghimbau agar pengunjung tak mendekati zona bahaya kawah di radius 1 kilometer. Meski demikian masih banyak wisatawan yang nekat naik ke kawah untuk menyaksikan kawah yang tengah mengeluarkan asap pekat dari dekat. (Foto: Sundari/wartabromo.com)

Puncak Yadnya Kasada mulai hari ini, Rabu (20/07/2016) hingga Kamis (21/07/2016) dinihari, dipastikan pengunjung akan membeludak. Padahal kondisi kawah Bromo saat ini sedang kritis atau dalam keadaan erupsi.

Mengantisipasi pengamanan tersebut, petugas gabungan polisi dari jajaran Polres Probolinggo, TNI dibawah jajaran Kodim 0820 Probolinggo dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan dikerahkan.

Dari jajaran polres saja disiapkan 166 personel ditambah pasukan TNI dan TNBTS. Mereka akan bertugas mengahalau wisatawan dan pengunjung Bromo, agar tidak masuk zona bahaya erupsi Gunung Bromo.

“Siapapun yang tidak berkepentingan dalam ritual ini akan kami tindak tegas. Hanya petugas dan pelaksana ritual yang boleh berada di radius aman satu kilometer,” tegas Kasubag Polres Probolinggo AKP Ida Bagus Gede KW.

Sementara berdasarkan pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunung Api Bromo, kepulan asap saat ini mencapai ketinggian 1000 mdpk menuju ke barat dan barat laut atau ke Malang.

Gelembung magma pun kerap membuat adanya sinar api, jika pada malam hari dan adanya suara gemuruh. “Kondisi ini yang harus diwaspadai. Apalagi material silika yang mengandung bahan kaca sangat berbahaya bagi kesehatan,” kata Kepala Pos PVMBG Bromo Ahmad Subhan.

Saat ini, Suku Tengger yang berada di lereng gunung setinggi 2.275 mdpl tengah menyiapkan acara penunjang ritual Yadnya Kasada. Seperti di Desa Ngadisari yang melakukan ruwetan desa demi keselamatan dan kemakmuran warga. (saw/fyd)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.