Sukapura (wartabromo) – Ribuan warga suku tengger lereng gunung Bromo tumpah ruah di sepanjang jalan Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Sabtu (16/07/2016) pagi.
Di sepanjang jalan yang menempuh jarak 2 kilometer itu warga mengikuti jalan sehat dengan memakai Sarung Bromo khas Suku Tengger.
Mereka menempuh rute antara rest area Cemoro Lawang dengan Lava View berkeliling bersama keluarganya.
“Sangat bagus acaranya, selain sehat, ciri khas Suku Tengger yang selalu memakai sarung sangat kentara. Ini salah satu cara kami menjadi budaya,” ujar Sunarip Yudi Darmanto, salah satu peserta,
Jalan sehat dengan memperkenalkan Sarung Bromo ini merupakan rangkaian dari upacara Yadnya Kasada yang akan berlangsung pada tanggal 20 sampai tanggal 21 Juli nanti.
Menurut salah satu tokoh Suku Tengger Supoyo, sarung bromo menegaskan bahwa suku Tengger mempunyai keanekaragaman sosial budaya. Ia mengatakan selain keindahan panorama kawasan wisata Gunung Bromo, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati budaya Suku Tengger.
“Rangkaian ritual Yadnya Kasada dimulai sejak hari ini. Selama itu hingga Kasada, kami ingin memperkenalkan Bromo dengan aneka eksotisme dalam serangkain kegiatan. Meski tengah erupsi, kami yakin ritual akan berjalan dengan baik dan lancar,” tutur Supoyo, yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo ini.
Acara ini sendiri ditutup dengan peragaan busana sarung Bromo di bukit Mentigen dengan latar belakang kepulan asap vulkanis dari bibir kawah Gunung Bromo. (saw/yog)