Pasuruan (wartabromo) – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan tengah mengembangkan tehnologi busmetik untuk meningkatkan produktivitas udang. Selama ini para petambak masih menggunakan sistem tradisional sehingga produktivitasnya rendah.
Saat ini potensi luas tambak udang di Kabupaten Pasuruan mencapai 3966,9 hektar dan tersebar di 4 kecamatan, yakni Bangil, Kraton, Rejoso dan Lekok. Sedangkan produksi udang, selama tahun 2015 lalu telah berhasil mencapai 2569,95 ton.
“Pada umumnya tambak saat ini dikelola dengan sistem tradisional, sehingga produktivitasnya rendah. Untuk itu kami menggunakan sistem busmestik agar dapat meningkatkan produktivitas dengan berinovasi pada budidaya udang,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo, Rabu (13/7/2016).
Menurut Slamet, teknologi busmetik atau yang dikenal dengan istilah budidaya udang skala mini empang plastik adalah inovasi teknologi budidaya udang yang sudah melalui kajian ilmiah yang terukur.
Teknologi ini merupakan cara budidaya baru yang ramah lingkungan dengan biaya lebih murah dengan menggunakan lahan lebih kecil sekitar 1 petak 600 m2, masa panen lebih singkat yakni 3 siklus per tahun dengan hasil lebih banyak dan berkualitas.
“Tehnologi busmetik adalah pilihan atas semakin menurunnya kualitas daya dukung perairan. Tingkat teknologinya sederhana, serta secara keekonomian memungkinkan untuk dikembangkan oleh petambak,” jelas Slamet.
Slamet melanjutkan pada prinsipnya teknologi busmetik sangat efisien karena tidak membutuhkan modal yang cukup besar, bahkan bisa dilakukan dengan lahan yang tidak terlalu luas dengan aplikasi yang relatif mudah, sehingga cukup menarik bagi pengusaha perikanan pemula dengan modal relatif terjangkau.
“Dengan sistem ini diharapkan akan banyak muncul pengusaha udang baru sehingga meningkatkan pendapatan warga,” pungkas Slamet.
Sistem busmetik ini sudah berhasil dilakukan di Pesantren Nurul Mustofa Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Slamet berharap, semakin banyak pesantren dan santri yang terjun jadi petambak udang dengan sistem busmetik tersebut. (*/*)