Gending (wartabromo) – Setelah terbengkalai selama tiga hari, bangkai tiga ekor paus yang terdampar di perairan utara Kabupaten Probolinggo, akhirnya dikuburkan pada Senin (20/6/2016) siang. Penguburan dilakukan secara manual oleh warga desa setempat. Penguburan sekaligus mengakhiri masa monitoring yang dilakukan relawan sejak beberapa hari lalu.
Dengan diibantu sejumlah personel TNI, warga Desa Pesisir Kecamatan Gending akhirnya menguburkan tiga bangkai paus. Berbeda dengan proses penguburan 11 ekor paus sebelumnya, kali ini proses penguburan dilakukan secara manual tanpa alat berat. Warga mengubur ketiga bangkai paus diselokan tambak, setelah sebelumnya diseret menggunakan pick-up dari tepi muara.
Penguburan sejatinya telah direncanakan sejak bangkai paus susulan ini ditemukan pada Sabtu (18/6/2016) pagi lalu. Namun alat berat yang dijanjikan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo tidak kunjung datang.
Tidak ingin bangkai busuk menularkan penyakit berbahaya, warga terpaksa berswadaya guna mengubur mamalia dilindungi ini. Disekitar lokasi penguburan, bau tidak sedap menyeruak. Selain itu, bangkai paus telah mencemari perairan dan udara disekitar pantai utara Desa Pesisir.
“Rencananya sabtu lalu, namun karena alat beratnya tak ada akhirnya baru sekarang dikubur,” ujar Kepala Desa Pesisir Sanemo.
Penguburan tiga bangkai ini sekaligus mengakhiri masa monitoring yang dilakukan tim relawan gabungan dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut (BPSPL), Fakultas Kedokteran Hewan Unair Subaraya dan muspika setempat.
“Dalam penyisiran selama dua hari terakhir, juga tidak ditemukan lagi paus pilot diperairan Selat Madura, baik dalam kondisi hidup ataupun mati. Artinya ini sudah klir,” kata Suwardi, staf BPSPL Denpasar Satuan Kerja Surabaya.
Total terdapat 15 ekor paus pilot yang dipastikan telah mati dari 32 ekor yang terdeteksi terdampar pada Rabu (15/6/2016) lalu. Sementara 17 ekor lain diperkirakan telah kembali ke tengah laut. (saw/fyd)