Gending (wartabromo) – Bangkai paus pilot yang terdampar di Kabupaten Probolinggo, akhirnya dikubur, Jumat (17/06/2016) siang. Ada sebelas paus yang dikubur secara massal dalam satu liang dengan cara dikafani layaknya manusia, satu paus diambil untuk penelitian.
Penguburan ini dilakukan untuk menghindari timbulnya penyakit yang kemungkinan timbul.
Setelah tiga hari menjadi bangkai dan dijadikan obyek penelitian dari akademisi, 12 paus pilot yang mati dikuburkan. Tim relawan yang terdiri dari, Pengawas Sumberdaya Kelautan Perikanan (PSKP), Balai Pengawasan Sumberdaya Pesisir Laut (BPSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan beserta Muspika dan warga, mengubur bangkai paus di areal tambak Desa Pesisir Kecamatan Gending.
Penguburan ini dilakukan dengan pertimbangan kesehatan lingkungan. Dengan kondisi tubuh yang mulai membusuk, bangkai mamalia raksasa ini dapat menularkan virus dan bakteri yang rentan bagi kesehatan manusia.
Untuk mempermudah proses penguburan mamalia raksasa ini, petugas melibatkan alat berat. Pasalnya, dengan berat badan antara 200 kilogram hingga 1.000 kilogram sangat menyulitkan warga untuk membuat kuburan dan proses pengangkutan. Apalagi, ukuran rata –rata paus yang terdampar mempunyai panjang antara 2 hingga 4 meter, mamalia ini sulit untuk diangkat secara manual.
“Kami mendatangkan alat berat dengan pertimbangan proses penguburan lebih mudah danlebih cepat,” kata Kepala Desa Pesisir Sanemo.
Berdasarkan adat istiadat warga sekitar, proses penguburan mamalia ini dilakukan layaknya manusia. Dimana, sebelum dikubur atau ditimbun dengan tanah, tubuh paus pilot punggung pendek ini, dikafani dan ditaburi bunga.
“Sebelumnya ada mamalia yang seperti ini mati di desa ini, namun lebih kecil dan hanya satu. Waktu itu kami kubur layaknya manusia, karena begitulah adat disini,” ujarnya.
Harapannya dengan penguburan yang layak, warga mendapat berkah dan hasil yang banyak saat melaut. Selain itu warga di pesisir pantai utara probolinggo ini, dijauhkan dari segala musibah.
Berdasarkan BPSPL, jumlah paus yang terdampar diketahui berjumlah 32 ekor. Sedangkan paus yang meninggal sebanyak 12 ekor, sementara 20 ekor lainnya sudah dilepas ke perairan laut utara probolinggo. (saw/fyd)