Pasuruan (wartabromo) – Perbaikan jalur mudik lebaran 2016 khususnya Jalur Pantura masih belum maksimal, terutama di wilayah Pasuruan.
Kondisi tersebut sangat membahayakan karena saat Ramadan dan menjelang lebaran nanti, diperkirakan para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau motor meningkat dua kali lipat atau 100%.
Dari penelusuran wartabromo Selasa (7/6/2016) kondisi jalur pantura terutama di Jalan Soekarno-Hatta sangat memprihatinkan. Banyak ditemui jalan yang berlobang, bergelombang serta bergerat-gerat dan kondisi itu membahayakan bagi para pengguna jalan, terutama kendaraan motor roda dua.
Bergelombang dan berlobang, dikarenakan kekuatan jalan sudah tidak mampu lagi menahan beban berat kendaraan terutama jenis truk dengan tonase yang keliwat besar. Tonase membuat aspal menggeliat dan membuat badan jalan bergelombang hingga akhirnya berlobang.
Agar jalan menjadi rata lagi, akhirnya banyak yang dikerok dan jadinya jalan menjadi bergerat-gerat. Tapi sayangnya jalan yang terlanjur bergerat itu tidak kunjung diaspal kembali dan ditinggalkan begitu saja.
“Justru membuat banyak orang terpeleset, terutama pengendara motor,” ucap Bukhori warga yang ditemui di Jl Soekarno-Hatta Kota Pasuruan.
Sementara sepanjang Pasuruan hingga Probolinggo, perbaikan jalur pantura masih nampak minim dan hanya dilakukan secara sporadis.
Titik-titik perbaikan baru dilakukan di sekitar Desa Raci Bangil yang kondisi tanahnya memang gerak, sehingga aspal jalan mudah bergelombang dan pecah-pecah.
Sedangkan perbaikan jalan di sekitar Probolinggo, nampak tidak ada lagi. Bahkan sekitar 3 hari lalu, terjadi dua kecelakaan di jalur pantura di Probolinggo yang menewaskan dua pengendara motor karena terperosok jalanan yang berlobang. (hrj/fyd)