Jakarta (wartabromo) Real estate adalah sektor yang sedang booming di Asia saat ini. Tak pernah ada dalam sejarah sebelumnya bahwa pembangunan proyek mixed use di benua ini begitu masif. Di seluruh bagian dunia, saat ini pembangunan proyek mixed use memang sudah menjadi sebuah tren sebagai paradigma pembangunan baru. Migrasi massal 2.5 milyar orang dari desa dan pinggir kota ke pusat kota membuka peluang yang sangat besar untuk bangunan mixed use, melampaui semua periode lain dalam sejarah pembangunan kota.
Berdasarkan pengamatan Lamudi beberapa proyek bangunan mixed use yang paling top di Asia yaitu :
Millennium Village ($15 milyar)
Millennium Village adalah sebuah proyek mixed use yang dikembangkan oleh PT Lippo Karawaci Tbk, dikembangkan di atas lahan seluas 70 hektar, proyek ini di dalamnya terdapat berbagai proyek properti mulai dari area perkantoran, 2 tower apartemen, pusat perbelanjaan, hingga museum. Proyek ini pun memiliki aksesbilitas yang baik karena berdekatan dengan Tol Jakarta-Merak untuk dapat memudahkan akses menuju ke pusat kota.
Fase pertama pembangunan proyek ini adalah dibangunnya apartemen Tower Hillcrest House dan Fairview House, diperkirakan kedua tower ini akan selesai dibangun pada pertengahan tahun 2018. Unit di Hillcrest House habis terjual hanya dalam 6 jam saja saat preview di tahun lalu.
Songdo International Business District ($35 milyar)
Songdo IBD merupakan proyek mixed use yang dibangun di atas lahan reklamasi seluas 600 hektar. Terletak di sebelah barat daya Seoul, Korea Selatan sepanjang garis pantai Incheon sekitar 40 mil dan terhubung dengan Incheon International Airport melalui jembatan layang beton. Nantinya di Sungdo IBD ini akan dibangun sekolah, rumah sakit, apartemen, perkantoran dan fasilitas kebudayaan. Proyek pembangunan ambisius ini ditargetkan akan selesai dalam 10 tahun dan diperkirakan sudah selesai 50% saat ini.
Proyek ini akan menjdi rekor dunia, bukan hanya karena nilainya tetapi juga karena program keberlanjutannya yang sangat baru, mencakup ratusan tempat pengisian listrik dan sistem pengumpulan sampah yang bisa menghilangkan kebutuhan akan truk sampah.
Roppongi Hills ($4 milyar)
Pembangunan mixed use ini adalah pembangunan properti terbesar di Jepang. Yang menjadi inti dari proyek ini adalah 54-story Mori tower. Ide utama dari proyek ini adalah untuk membangun sebuah gedung dimana orang bisa hidup, bekerja dan bermain di dalam satu distrik, mengurangi waktu komuter yang panjang setiap harinya. Pembangunan ini dilakukan di atas lahan sebesar 27 hektar dan di dalamnya akan terdapat toko ritel, restoran, kantor, serta tempat tinggal.
Clark Green City ($59.3 milyar)
Dibangun di atas lahan seluas 9,450 hektar, proyek raksasa di Filipina ini akan membuat apapun menjadi terlihat lebih kecil dari sebelumnya. Ketika selesai, proyek ini akan menjadi area pertama yang terintegrasi secara teknologi dengan pemukiman, area komersial, agro-industri dan IT. Berada di Songdo City (bagian atas), dengan bangunan ramah lingkungan dan efisiensi penggunaan energi dengan pengaplikasian pembangkit listrik tenaga surya.
Colombo Port City ($1.5 milyar)
Port city yang sedang dibangun ini berada di antara Colombo South Port yang baru dan Fort Lighthouse di Sri Lanka. Total area proyek ini adalah seluas 450 acre dan akan terdapat hotel, apartemen, area pusat perbelanjaan juga marina di dalamnya. Bahkan sebuah trek Formula One. Konsep ini dirancang oleh sang Presiden, Mahinda Rajapaksa, yang mendapat inspirasi ketika menginspeksi TPA yang dibangun untuk Colombo South Port. (*/*)