Sukapura (wartabromo) – Sejak dua hari terakhir aktivitas erupsi Gunung Bromo kembali bergejolak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah mengevaluasi status Gunung Bromo yang saat ini berada di level waspada.
Sejak status Gunung Bromo sejak 26 Februari lalu, masih tertahan di level dua atau waspada dengan radius aman 1 kilometer. Namun, sejak dua hari terakhir aktivitas kegempaan Gunung Bromo kembali bergejolak.
Pada Senin (23/5/2016) material vulkanis bercampur asap kelabu kecoklatan keluar dari mulut kawah dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan kawah (mdpk). Asap ini menuju arah barat daya atau Kabupaten Malang, kemudian berubah menuju timur laut atau Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan pantauan PVMBG pos pantau Bromo, aktivitas seisimik Gunung Bromo saat ini tercatat berkisar antara 0,5 hingga 15 milimeter dominan 2 milimeter. Hal ini terjadi karena aktivitas kegempaan bromo belum stabil. Aktivitas gempa masih terjadi meski belum intens sejak diturunkan statusnya dari siaga menjadi waspada.
Bahkan pada pagi hari terjadi hujan abu dalam radius empat kilometer dari pusat kawah. Hujan abu tipis ini dirasakan oleh sejumlah warga dan wisatawan. “Iya tadi kami merasakan hujan abu. Kebetulan kami tadi berada di lautan pasir, sehingga kami kemudian cepat masuk ke dalam jip,” ujar Ratnasari, salah satu pengunjung kawasan wisata Bromo
Meski terjadi peningkatan aktivitas tremor dan visual asap, pihak PVBMG belum menaikan status erupsi Bromo. PVBMG tengah mengevaluasi dan tidak mau gegabah untuk menaikkan status waspada menjadi siaga.
“Sejak diturunkan statusnya dari siaga menjadi waspada memang relatif belum stabil, maka dihimbau untuk semua pihak di bromo mematuhi rekomendasi dari kami,” ujar Kepala Pos PVMBG Gunung Api Bromo Ahmad Subhan.
Petugas menghimbau warga dan wisatawan tetap mematuhi jarak aman dalam radius 1 kilometer atau di sekitar lautan pasir. Mereka juga diharapkan tetap mengenakan masker saat beraktivitas. (saw/fyd)