Sukorejo (wartabromo) – Tidak bermarka dan tidak terpasang rambu-rambu penyeberangan. Itulah kondisi Jalan Raya Surengrono, Desa Karangsono, Kcamatan Sukorejo. Padahal di lokasi itu setiap pagi ramai lalu-lalang pelajar sekolah SMPN dan SMK Sukorejo menyeberang.
Tingginya aktifitas orang menyeberang dan kondisi jalan menurun dari arah Malang membuat daerah ini rawan terjadinya kecelakaan.
Kasus terakhir, seorang siswa SMPN 1 Sukorejo meninggal dunia di lokasi akibat kecelakaan saat menyebrang.
Dari pantauan wartabromo.com, Rabu (20/4/2016), rambu penyeberangan tidak terpasang di lajur Malang-Surabaya. Zebra cross penyeberangan juga tidak dibuat.
“Kita kan kesadaran saja mas, melihat kendaraan dari arah Malang kan banter-banter (cepat-cepat), kasihan anak sekolah kalau mau nyebrang,” ujar salah seorang tukang ojek yang membantu penyeberangan.
Sementara petugas kepolisian, saat pagi jam sibuk tidak terlihat berada di lokasi. Meski sudah dibantu warga dan beberapa siswa PKS dari SMKN 1 Sukorejo, potensi terjadinya kecelakaan cukup tinggi.
Penguasaan tata cara penyeberangan di tengah arus lalu lintas yang padat serta kecepatan kendaraan yang terbilang tinggi di lajur Malang-Surabaya mengancam keselamatan.
“Kita cukup pake bendera merah ini, ya kuatir juga, dari arah Malang kan jalanya agak menurun,” pungkas tukang ojek yang mengaku dipanggil Mat ini. (egy/fyd)