Susahnya Siswa Menyeberang di Jalur Cepat Malang-Surabaya, Tak Dibantu Polisi

1368

IMG_20160420_090905Sukorejo (wartabromo) – Tidak bermarka dan tidak terpasang rambu-rambu penyeberangan. Itulah kondisi Jalan Raya Surengrono, Desa Karangsono, Kcamatan Sukorejo. Padahal di lokasi itu setiap pagi ramai lalu-lalang pelajar sekolah SMPN dan SMK Sukorejo menyeberang.

Tingginya aktifitas orang menyeberang dan kondisi jalan menurun dari arah Malang membuat daerah ini rawan terjadinya kecelakaan.

Kasus terakhir, seorang siswa SMPN 1 Sukorejo meninggal dunia di lokasi akibat kecelakaan saat menyebrang.

Dari pantauan wartabromo.com, Rabu (20/4/2016), rambu penyeberangan tidak terpasang di lajur Malang-Surabaya. Zebra cross penyeberangan juga tidak dibuat.

“Kita kan kesadaran saja mas, melihat kendaraan dari arah Malang kan banter-banter (cepat-cepat), kasihan anak sekolah kalau mau nyebrang,” ujar salah seorang tukang ojek yang membantu penyeberangan.

IMG_20160420_090951Sementara petugas kepolisian, saat pagi jam sibuk tidak terlihat berada di lokasi. Meski sudah dibantu warga dan beberapa siswa PKS dari SMKN 1 Sukorejo, potensi terjadinya kecelakaan cukup tinggi.

Penguasaan tata cara penyeberangan di tengah arus lalu lintas yang padat serta kecepatan kendaraan yang terbilang tinggi di lajur Malang-Surabaya mengancam keselamatan.

“Kita cukup pake bendera merah ini, ya kuatir juga, dari arah Malang kan jalanya agak menurun,” pungkas tukang ojek yang mengaku dipanggil Mat ini. (egy/fyd)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.