Pasuruan (wartabromo) – Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB dan PP) Kabupaten Pasuruan menargetkan pencapaian peserta KB baru sebesar 30.934 akseptor pada 2016. Jumlah tersebut diharapkan dapat dicapai dari KB jenis suntik, implant dan PIL yang menjadi pilihan utama masyarakat.
“Tahun 2015 sempat tinggi, tapi untuk tahun ini target kami turunkan, karena sudah banyak pasangan usia subur (PUS) yang melaksanakan program KB 2 anak cukup,” kata Plt Kepala Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB dan PP) Kabupaten Pasuruan, Sulkhan, Minggu (3/4/2016).
Lebih lanjut Sulkhan menambahkan bahwasanya pihaknya telah memasang target jumlah akseptor yang memilih KB melalui cara masing-masing, baik suntik, akseptor KB implant, KB jenis pil, IUD (Intra Uterine Device) , KB kondom, maupun KB MOW (Medis Operasi Wanita) dan MOP (Medis Operasi Pria).
“Kami akan terus menjemput bola dengan bekerja sama kawan-kawan yang ada di puskesmas maupun klinik KB di semua kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Total ada 102 klinik dengan induk sebanyak 33 unit,” imbuhnya.
Sampai sejauh ini, prosentase peserta aktif KB sudah mencapai 71,02%, sehingga sisa jumlah masyarakat yang belum ber-KB mencapai 28.98%. Kata Sulkhan, ada beberapa wilayah yang tingkat partisipasi mendukung KB sangat rendah, yakni Kecamatan Pasrepan, Nguling, Rembang dan Lekok.
“Kita menyadari ada beberapa wilayah yang harus kita tingkatkan partisipasinya, utamanya metode MOP, MOW maupun IUDI. Yang jelas ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Faktor yang dimaksud kebanyakan mitos banyak anak banyak rejeki. Dari situlah PR Besar harus segera diselesaikan, sehingga program pemerintah untuk mengajak masyarakat memiliki 2 anak saja, akan berjalan mulus,” urai Sulkhan.
Meski demikian ada kecamatan yang kurang responsive, ada beberapa kecamatan yang paling responsif atau menyambut baik program KB, seperti Kecamatan Bangil, Pandaan, Purwosari, Tosari, Sukorejo, Prigen dan kecamatan lainnya. Oleh karenanya, Sulkhan menghimbau kepada masyarakat agar memahami betul manfaat dari berKB, khususnya bagi para PUS (Pasangan Usia Subur).
“Di Kabupaten Pasuruan sendiri ada sekitar 348.061 pasangan subur yang menjadi sasaran, itulah yang akan kita kejar untuk semakin mengintensifkan program KB kepada masyarakat,” terangnya.
Lebih jauh Sulkhan mengatakan KB sangat penting untuk dapat menciptakan keluarga yang berkualitas, utamanya demi meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Oleh karenanya pihaknya terus menggalakkan program pendewasaan usia perkawinan, maupun sosialisasi kader PPKBD atau pembantu Pembina KB desa. (mil/fyd)