Warga Laporkan Kades Atas Tuduhan Penyelewengan Raskin

1013
Perwakilan warga melaporkan kadesnya atas dugaan penyelewengan raskin. WARTABROMO/Sundari

Kraksaan (wartabromo) – Warga Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, melaporkan Widi Purwanto, Kepala Desa setempat, ke Polres Probolinggo, Senin (28/3/2016). Kades Widi diduga warga telah melakukan penyelewengan dalam pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin).

Sebanyak 5 orang yang mengaku perwakilan warga Desa Kebonagung, yang melapor menyebut dalam pembagian beras raskin yang seharusnya diterima seberat 15 Kg dikepras menjadi 5 Kg.

Koordinator warga, Ahmad Taufik (33), mengatakan ada sekitar 200 warga pemegang KPS yang menjadi korban. Kades dan perangkat desa, menurutnya telah berbuat semena-mena karena membagi rata raskin kepada warga yang tak memegang KPS. Padahal mekanismenya harus melalui musyawarah desa dan juga musyawarah dusun dengan juga mengajak rembug para pemegang KPS.

Baca Juga :   Kemarau Basah, Produksi Garam Probolinggo Menyusut

“Seharusnya berdasarkan kartu perlindungan sosial (KPS), bantuan untuk masyarakat itu diberikan utuh, tidak boleh dikurangi atau dibagi rata,” ujar Ahmad Taufik.

Oleh karena itu, Taufik menilai sangat wajar apabila warga Desa Kebonagung melaporkan Kades Widi ke kepolisian. Pasalnya, hal tersebut termasuk dalam tindak penyelewengan dan harus diproses secara hukum.
“Kades beserta perangkatnya seharusnya tidak mengkepras jatah raskin, apapun pasalnya,” tegas warga Dusun Gilin ini.

Di lain pihak, Kades Widi mengaku tidak terlalu khawatir dan siap mengikuti proses hukum yang ada. Widi menambahkan jika pihaknya dalam hal ini tak bersalah.

Kebijakan mengepras dan membagi rata beras raskin milik pemegang KPS adalah demi kepentingan sosial masyarakatnya. Karena masih banyak warganya yang jauh lebih membutuhkan beras tersebut.

Baca Juga :   Jalin Kebersamaan, PT Indonesia Power Rayakan Kemerdekaan Bersama TNI AL

Ia menambahkan jika mengacu data KPS yang lama maka sudah tidak relevan dan dianggap tak lagi tepat sasaran. Beras ini menyangkut masalah perut, jadi sangat sensitif dan begitu penting bagi kami untuk berlaku adil demi kesejahteraan masyarakat, ujarnya. (saw/fyd)