Sukapura (wartabromo) – Kawasan air terjun Umbulan, masih belum tersentuh. Keelokan alamnya yang begitu natural, mampu memanjakan pengunjungnya. Untuk sekedar bersantai sembari menikmati gemericik air. Lokasi wisata “perawan” ini, tepat di depan Puskesmas Sukapura, Desa/Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Letaknya yang sangat strategis, membuatnya dapat dikunjungi kapan saja. Baik sebelum menikmati kawasan wisata Gunung Bromo, maupun setelahnya.
Di lokasi, daya tarik utama wisata umbulan terletak pada komposisi batuannya. Sangat alami, seolah masuk ke zaman purbakala saat berada di areal wisata ini. Sebelumnya, lokasi ini digunakan oleh PDAM untuk mengambil air bagi warga di bawahnya. Namun karena berpotensi wisata, perangkat desa beserta warga berinisiatif untuk menggarap lebih serius.
Cukup dengan tiket masuk Rp. 10.000, dua orang dengan satu sepeda motor dapat menikmati wisata umbulan. “Sangat terjangkau, cocok untuk libur pendek, karena lokasinya relatif dekat dengan Kota Probolinggo,” ujar Wahyuni, salah satu pengunjung asal Kelurahan Sukoharjo, Kota Probolinggo, Minggu (27/3/2016).
Masih menurut dara berhijab ini, daya tarik air terjun umbulan tak kalah dengan Madakaripura. Lokasinya yang lebih dekat, suasananya yang masih alami, merupakan nilai lebih. Sementara air terjun Madakaripura, walaupun bagus tapi agak sulit untuk dijangkau. “Gak capek kalau kesini,” sergahnya.
Sistem tiketing di wisata umbulan ini, berjalan sejak sebulan terakhir. Buka mulai pukul 7 pagi hingga 5 sore. Dimana pengelolaannya, masih dilakukan empat orang pemuda desa. Yakni Parto (25), Sugianto (34), Manda (20) dan Suharla (25). “Saat ini masih tahap pengembangan. Untuk melengkapi fasilitas yang belum ada, semacam jalan paving, sambungan listrik, toilet portable dan tenda parkir,” tutur Manda.
Mengenai pengunjung yang datang, Manda mengatakan cukup ramai. Utamanya di hari libur, bisa mencapai 80 motor. “Kalau hari biasa sekitar 10 motor saja,” imbuhnya.
Terpisah, Camat Sukapura, Bambang Julius menyebut, pengelolaan wisata umbulan memang tengah dirintis. Sebagai kawasan pendukung wisata Gunung Bromo. “Kami menggali potensi-potensi wisata yang ada di desa pendukung kawasan Bromo. Kedepan, bukan hanya wisata umbulan saja. Tetapi dari desa lain juga ada, guna menambah perekonomian masyarakat dari sektor wisata,” sebut Camat Julius.
Guna mendukung kegiatan tersebut, dibentuklah kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing desa. Tujuannya, agar warga mampu mengorbitkan potensi wisata yang ada di desanya. (saw/fyd)