Tosari (wartabromo) – Wisata Bromo kehilangan potensi setidaknya 150 ribu wisatawan selama erupsi. Jika dirupiahkan kerugian mencapai lebihndari 3 miliar.
“Itu hanya dari tiket ya. Belum termasuk kerugiaj pelaku wisatawa dan warga,” kata Ayu Dewi Utari, Kepala TNBTS, Minggu (13/3/2016).
Sabtu 12 Maret 2016, kawasan wisata Bromo resmi dibuka setelah ditutup sejak 4 Desember 2015. Ayu berharap kunjungan wisata kembali pulih.
“Kalau tiket wisatawan domestik Rp 25 ribu, maka penerimaan negara bukan pajak kehilangan Rp 3,75 miliar,” jelas Ayu.
Kerugian dari tiket, kata Ayu, sebenarnya tidak seberapa dibanding kerugian sektor jasa seperti, sewa kuda, jip, ojek, homestay, hotel serta pedagang yang diperkirakan mencapai 10 kali lipat.
Di sektor pertanian, kerugian tidak kalah besar karena ribuan hektar rusak akibat abu vulkanik. Itu belum termasuk penerbangan yang sering terganggu karena abu. (fyd/fyd)