Sukapura (wartabromo) – Warga sejumlah desa di lereng Gunung Bromo tidak dapat menikmati aliran listrik. Pasokan listrik lumpuh pasca kabel dan tiang tertimbun abu vulkanis Gunung Bromo. Sejauh ini, proses perbaikan terus dilakukan.
Sejak lima hari terakhir, warga suku tengger di lereng Gunung Bromo tidak dapat menikmati aliran listrik. Terdapat sedikitnya 10 desa dari radius 15 kilometer Gunung Bromo, gelap gulita tanpa aliran listrik. Dimulai dari Desa Sapikerep hingga Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.
Derita warga kian bertambah, padahal sebelumnya mereka telah dibuat frustasi oleh hujan abu vulkanis berkepanjangan erupsi bromo. Meski demikian, warga memilih pasrah menunggu perbaikan dari pln setempat.
“Mau bagaimana lagi Mas, ya terpaksa menunggu saja. Meskipun harus hidup dalam kegelapan setiap malamnya,” ungkap warga Desa Sapikerep Sugiono, Sabtu (6/2/2016).
Aliran listrik terputus karena isolator pada kabel dan tiang listrik berubah menjadi konduktor pasca tertimbun abu vulkanis, sehingga terjadi arus pendek.
Sejauh ini, proses perbaikan tengah dilakukan oleh pihak PLN Distribusi Probolinggo. Tiga regu sekaligus diterjunkan secara paralel guna mengecek aliran listrik disepanjang jalur wisata lereng bromo. Dalam dua hari kedepan ditargetkan pasokan energi listrik sudah kembali pulih.
“Kami harus satu persatu mengecek dan membersihkan tiang. Hal itu untuk menormalkan aliran arus listrik,” terang Asmen PLN Distribusi Pasuruan – Probolingo Herastopo Yuli Prasetya.
Sementara aktifitas erupsi Gunung Bromo hingga Kamis siang tetap tingggi. Dalam 6 jam terakhir terpantau terjadi 6 kali letusan dan 3 kali gempa vulkanik bawah. Arah semburan menuju timur dan timur laut dengan ketinggian 3.329 metter diatas permukaan laut. (saw/fyd)