“Terutama saat panenan salak melimpah, sebagian disisihkan untuk diolah menjadi sirup salak. Peminatnya lumayan banyak dan biasanya yang membeli adalah para pemesan. Tapi warga yang membuat sirup salak ini, biasanya tetap memiliki persedian,” terang Moh Maimun.
Selain pertanian dan penghasil salak, sejumlah warga Desa Wonosari juga mempunyai kerajinan khas. Yakni kerajinan kaligrafi dan hiasan dinding bernuansa Islami. Sejumlah pengrajin kaligrafi tersebut menggabungkan dirinya dalam sebuah kelompok usaha. (hrj/hrj)