Purworejo (wartabromo) – Pelantikan DPW dan DPC FPI se-Pasuruan di Gedung Gradika, Pasuruan, Kamis (7/1/2016), dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Presiden RI, KH Hasyim Muzadi dan Imam Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Pelantikan ini juga ditandai dengan Sarasehan “Penguatan Aswaja dan Waspadai PKI,”
Kedua tokoh ini dalam pemaparannya mengajak ribuan jamaah yang hadir untuk senantiasa menjaga faham Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja) dari semua faham yang merusak.
“NU menganut Ahlussunah wal Jama’ah, FPI juga Ahlussunah wal Jama’ah . Semoga sampai mati kita Ahlussunah wal Jama’ah ,” kata Habib Rizieq disambut gema takbir.
Rizieq mengingatkan bahaya faham radikal seperti yang dianut ISIS hingga Komunisme. Ia juga menegaskan FPI menolak keras wacana negara meminta maaf secara resmi pada keluarga eks PKI.
“Kalau orang-orang kiri terus menekan presiden agar meminta maaf pada PKI, maka FPI akan menekan presiden agar menolak meminta maaf,” tandasnya.
Rizieq juga menyatakan bahwa FPI siap menjadi benteng ulama NU. Rizieq berkeyakinan bahwa dalam tragedi 65, negara dan para ulama NU tidak bersalah, melainkan PKI yang harus bertangung-jawab.
“Jika PKI bangkit lagi, maka NU silahkan duduk saja, biar FPI yang berperang,” tandasnya.
Sementara itu, Hasyim Muzadi mengatakan bahwa memang tidak perlu negara meminta maaf secara resmi pada keluarga PKI. “Toh selama ini mereka sudah hidup damai di tengah masyarakat. Mereka juga bebas mau jadi menteri, anggota DPR, mau jadi bupati bisa asal dipilih,” kata Hasyim Muzadi.
Pelantikan pengurus DPW dan DPC FPI se-Pasuruan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah di Jatim dan berlangsung tertib. (fyd/fyd)