Pasuruan (wartabromo) – Selama kurun waktu seminggu terakhir, penderita demam berdarah dingue (DBD) di Pasuruan mulai menghantui warga, terutama anak-anak. Itu nampak dari pasien yang keluar masuk rumah sakit umum daerah (RSUD) dr R Soedarsono Kota Pasuruan, mencapai belasan jiwa.
“Karena hujan yang tidak terusan atau setiap hari seperti ini, dipastikan banyak pasien DBD. Tapi di rumah sakit ini pasien masih keluar masuk dalam seminggu terakhir,” kata Rose Wijiati, salah satu suster kepala ruangan di RSUD dr R Soedarsono, Senin (4/1/2015).
Dijelaskan, penderita DBD yang didominasi anak-anak, biasanya mulai dibawa ke rumah sakit pada hari ketiga setelah panas badan yang terus meninggi. Namun hal itu bisa segera ditangani oleh tim paramedis, asalkan segera diketahui hasil diagnosa yang menujukkan positif terserang penyakit akibat gigitan nyamuk aides aigepty itu.
“Kalau hasil diketahui diagnosanya positif DBD, penanganannya sebenarnya cepat. Penderita harus segera diberi cairan tambahan untuk memulihkannya. Karena penanganan yang cepat, membuat lekas sembuh, sehingga pasien yang dirawat keluar-masuk,” urai Rose.
Dari belasan pasien DBD selama seminggu terakhir, pada Senin (4/1/2015), hanya terdapat enam pasien saja yang dirawat.
“Dari sebanyak 54 tempat tidur untuk berbagai kelas yang ada, seluruh pasien anak-anak yang terdata saat ini 27 anak. Itupun terdiri dari berbagai jenis penyakit. Untuk DBD sekitar 4 hingga 6 anak,” imbuh Lilik Hertanti, suster kepala ruangan lainnya.
Dari salah seorang ibu pasien diketahui, bahwa penanganan DBD butuh cepat. Karena terlambat beberapa saat saja, proses penyembuhan dan pemulihan pasien, akan semakin lama.
“Putra saya M Andre sudah seminggu ini dirawat. Relatif lebih lama, karena saya mengetahui penyebabnya agak terlambat. Tapi sekarang sudah membaik dan baru saja infus dilepas,” ujar Sulistiyowati, warga Desa/Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. (hrj/hrj)