Besuk (wartabromo) – Suhariyanto (18), warga Desa Jambangan Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, harus dirawat di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Itu terjadi lantaran ia mengalami luka serius usai dikeroyok oknum organisasi keagamaan, Rabu (18/11/2015).
Peristiwa itu sejatinya dipicu hal sepele. Kala itu, Suhariyanto bermaksud menegur setelah motornya disenggol pengendara lain. Namun, yang terjadi, ia malah dikeroyok. Insiden itu terjadi di pertigaan perbatasan Desa Alas Nyiur dan Desa Jambangan Kecamatan Besuk.
Suhariyanto sendiri sejatinya hendak pulang ke rumahnya. Di tengah jalan, ia berpapasan dengan konvoi ormas keagamaan yang baru saja menghadiri acara pengajian di Desa Bago Kecamatan Besuk.
Tanpa disengaja, ia terlibat senggolan hingga berujung pada adu mulut. Hingga tak lama kemudian, mereka mengeroyok Suhariyanto yang saat itu berboncengan dengan temannya, Irwan. Beberapa diantaranya bahkan menggunakan benda tumpul.
“Saya waktu itu akan berbelok, tetapi malah disenggol. Saya pun menegur agar mereka hati-hati dijalanan, eh malah mereka memukul saya,” tutur Suhariyanto, saat di IGD RSUD Waluyo Jati.
Akibatnya, Suhariyanto mengalami luka memar di kepala, sekujur tubuh lebam, dan mengalami muntah-muntah. Sementara, Irwan hanya luka memar di tangan dan kepala. Usai memukul keduanya, oknum ormas itu kemudian melarikan diri.
Oleh warga yang mengetahui kejadian itu, Suhariyanto dan Irwan kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan. Namun, karena kondisinya cukup parah, Suhariyanto kemudian dilarikan ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Kepala Desa Jambangan, Mulyono, berharap pihak kepolisian segera melakukan tindakan atas aksi pengeroyokan tersebuut. “Ini harus diusut tuntas, apalagi mereka ormas keagamaan, yang notabene menebar kebaikan. Ini malah kebalikannya, main keroyok saja,” geram Mulyono.
Sementara itu, Kapolsek Besuk AKP M Dugel, yang dikonfirmasi mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. “Kami masih melakukan proses penyelidikan.,” ujarnya. (saw/rur)