Pasuruan (wartabromo) – Seorang pedagang makanan di lantai II Pasar Kebonagung, Pasuruan, Ida Royani (45), mengaku omzet penjualannya menurun drastis pasca pindah sejak 6 bulan lalu. Selain kondisi lantai II yang sepi, banyak langganan yang belum mengetahui lokasi daganganya yang baru.
“Langganan saya banyak yang belum tahu saya pindah. Lantai dua juga masih sepi,” kata Ida Royani (45) salah seorang pedagang makanan, Senin (9/11/2015).
Ida mengaku sejak pindah 6 bulan lalu, omzetnya menurun drastis, antara Rp 20 – Rp 40 ribu per hari. Padahal sebelumnya bisa meraup omzet Rp 300 – Rp 500 ribu. “Kurang stategis lokasinya,” imbuhnya.
Ida juga mengeluhkan aturan baru waktu berjualan yang dibatasi dari pukul 06.00 sampai pukul 23.00 WIB. Sebelum pindah, kata Ida, ia bisa berdagang 24 jam.
Salah seorang pembeli di warung Ida Royani mengakui kesulitan mencari warung langganannya tersebut.
“Saya aja baru tahu kalau sekarang pindah ke sini. Kemarin, tak (saya) cari – cari,” ujar Agus, salah satu pembeli di warung Ida.
Pemerintah Kota Pasuruan merelokasi sejumlah pedagang Pasar Kebonagung ke lantai II. Proses perpindahan diikuti pula dengan perpindahan pedagang burung ke Pasar Burung Karangketug.
Pantau wartabromo.com, Senin pagi, situasi di lantai II Pasar Kebonagung lengang. Selain pedagang makanan, lapak para penjual batu akik juga lengang. (yud/fyd)