Pasuruan (wartabromo) – Bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), membuat pekerjaan pemerintah makin berat. Terkait itu, kalangan DPR RI mengusulkan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis premium dan tarif dasar listrik (TDL).
Diyakini dengan penurunan BBM dan TDL, angka kemiskinan akan menurun dengan berkurangnya jumlah pengangguran dan membuat perkeonomian nasional pulih kembali. Hal itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Anggaran, M Misbakhun, kemarin.
“Ekonomi sedang tidak bagus dan kami menyadari pemerintah sudah berusaha maksimal. Dengan harga BBM dan TDL diturunkan, akan perbaiki ekonomi dengan cepat. Karena dua hal itu bisa mengurangi biaya operasi pabrik, hingga bisa merekrut tenaga kerja baru kurangi pengangguran,” kata Misbakhun.
Ditambahkan, alasan pemerintah kesulitan menurunkan harga BBM karena PT Pertamina yang merugi, perlu diteliti mendalam. Kerugian itu disebabkan in-efisiensi atau harga pokok pengelolaan PT Pertamina yang belum efisien.
“Penurunan harga BBM dan TDL sudah diusulkan dan jadi paket kebijakan ketujuh. Kesejahteraan akan dapat ditingkatkan. Tapi juga dibarengi kebijakan yang dikonsentrasikan pada penciptaan lapangan kerja baru untuk korban PHK dan pengangguran serta program lain yang meningkatkan kesejahteraan rakyat,” urai Misbakhun.
Data terakhir dirilis BPS beberapa waktu lalu, angka kemiskinan bertambah sebanyak 620.000 orang dan pengangguran baru mencapai 320.000 orang. (hrj/hrj)