Winongan (wartabromo) – Kabupaten Pasuruan memiliki sejumlah batik khas, salah satunya adalah Batik Mendalan asli dari Kecamatan Winongan. Batik tersebut dikembangkan masyarakat yang tinggal di Dusun Bicakan, Desa Mendalan, sejak beberapa tahun lalu.
Motif batik khas Mendalan sendiri yakni air dan ikan. Kedua motif tersebut menggambarkan potensi Kecamatan Winongan yang sangat kaya air, serta ditambah dengan limpahan ikan yang berkembang pesat, baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Selain motif air dan ikan, juga terdapat motif bunga dan dedaunan.
Ika Ariani (28), Sekretaris Kelompok Batik “Bina Lestari” di Desa Mendalan mengatakan, sudah empat tahun ini menggeluti pembuatan batik, baik cap maupun batik tulis. Total ada 20 anggota yang tergabung dalam kelompoknya, dan semuanya sudah bisa membatik.
“Membatik itu butuh ketenangan. Kalau sampai gusar apalagi biaya’an (gak bisa diam), maka bisa mbleber (tumpah ke mana-mana),” kata Ika, Minggu (25/10/2015.
Menurutnya, membatik adalah seni yang bernilai tinggi. Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya.
Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain.
Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
Sementara itu, Camat Winongan, Tectona Jati mengaku mendukung penuh segala kegiatan masyarakat yang arahnya adalah pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Terlebih, misi Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dan Wakil Bupati, Riang Kulup Prayudha tahun 2015 adalah optimalisasi hasil pertanian dan ekonomi kerakyatan.
“Pembatik di Mendalan sudah beberapa kali mendapat bantuan perlatan membatik mulai dari kompor, kuas, canting dan bantuan pendampingan. Baik itu dari Disperindag Kabupaten Pasuruan maupun dari pihak yang lain. Kalau dari pihak kecamatan, kita hanya mengusulkan kepada dinas atau lebih umumnya adalah kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Musrenbang,” kata Tecto. (mil/fyd)