Rejoso (wartabromo) – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Pasuruan, melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan, Rabu (21/10/2015). Kedatang sejumlah pengurus partai disambut hangat keluarga pesantren.
Suasana silaturahmi berlangsung santai dan akrab. Wakil Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi Sudarmaji, Wakil Bidang Pemberdayaan Perempuan Eni Subandria, Ketua Departemen Organisasi Supriyanto dan sejumlah pegurus lain berbicang guyub dengan keluarga pesantren yang diwakili Nyai Hajjah, Lutfiah, istri mendiang pengasuh pesantren, Ustad Abu Bakar.
“Maaf karena ada keperluan mendesak Bapak Ketua DPD Perindo Kabupaten Pasuruan, Bambang Heri Purnomo, tidak beserta kami,” ujar Sudarmaji.
Dalam kesempatan tersebut, pengurus Perindo menyampaikan gagasan-gagasan besar dan cita Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo untuk kejayaan Indonesia. Diantaranya memperbanyak lapangan pekerjaan dan pengelolaan kekayaan alam harus benar-benar diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat.
Selain bersilaturahmi, pengurus Perindo juga memberikan sejumlah paket perangkat alat solat dan mi instan kepada anak asuh di pesantren yang dikenal luas karena pengorbanannya merawat dan melindungai anak-anak terlantar dan terabaikan tersebut.
“Semoga pemberian ini bisa diterima dan bisa bermanfaat,” kata Sudarmaji saat menyerahkan perangkat alat solat dan mi instan tersebut.
Di tempat berbeda Ketua Partai Perindo Kabupaten Pasuruan, Bambang Heri Purnomo, mengatakan bahwa Perindo selalu ada di hati rakyat Kabupaten Pasuruan yang membutuhkan percepatan kesejahteraan.
“Kami senantiasa berbagi untuk kebaikan dan selalu bersama dalam usaha untuk menciptakan kesejahteraan. Kita satu tujuan yakni Indonesia Sejahtera,” kata Bambang.
Partai Perindo Kabupaten Pasuruan terus berupaya memberikan perhatian pada kalangan masyarakat yang membutuhkan. Sebelumnya, Partai Perindo Kabupaten Pasuruan juga melakukan perbaikan sejumlah rumah warga dan membagikan 15 tangki air bersih berkapasitas 8.000 liter di desa yang mengalami krisis air. (*)