Prigen (wartabromo) – Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa lantaran alam masih bersahabat, warga Lingkungan Jeruk, Ledug, Kecamatan Prigen, kembali menggelar Sedekah Desa, Minggu (11/10). Ratusan warga berebut 112 ancak yang disediakan oleh 112 Kepala Keluarga (KK) dan ditempatkan di lokasi yang telah disiapkan. Ancak tersebut berisikan seluruh hasil bumi, mulai dari buah-buahan, bunga, hingga ragam makanan buatan tangan penduduk sekitar.
Abdul Karim (47), Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Sedekah Desa adalah tradisi masyarakat Lingkungan Jeruk yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dengan tujuan mengharap Ridho Allah SWT, karena sampai saat ini warga masih diberikan alam yang melimpah, serta dijauhkan dari mara bahaya.
“Kami tinggal di daerah pegunungan, otomatis resiko bencana juga tinggi yakni Gunung Meletus dan lain sebagainya. Akan tetapi hingga detik ini Tuhan masih sayang dengan kami, sehingga kami sangat bersyukur,” kata Karim di sela-sela acara.
Lebih lanjut Karim menambahkan bahwasanya makanan yang disuguhkan dalam bentuk ancak, dibagikan kepada warga kembali dengan cara ‘rebutan’. Rebutan itu sendiri memiliki makna yakni siapapun kita dalam berusaha pasti akan memperoleh hasil. Berasal dari warga desa, oleh warga dan untuk warga Desa. Tidak pandang pangkat derajat serta status sosial seseorang.
“Rebutan makanan yang berada di ancak adalah simbol bahwa siapapun wajib berusaha. Makanan atau anugerah dari Tuhan harus diiktiarkan oleh masing-masing kita. Rebutan bermakna kerasnya usaha seseorang akan mempengaruhi hasil jerih payah akhir. Dengan berusaha, kita semua pasti akan memperoleh hasil dari usaha yang telah kita lakukan.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menginginkan agar tradisi dua tahunan Sedekah Desa tersebut tetap dilestarikan. Selain karena mengandung unsur tradisi dan budaya, Sedekah Desa juga merupakan tontonan wisata yang sangat menarik.
“Sedekah Desa ini adalah tradisi leluhur yang memang wajib dilestarikan. Mengingat warisan budaya leluhur tersebut mengandung makna tentang prilaku budaya dan kerukunan yang tinggi nilainya. Bentuk budaya warisan para leluhur di tempat lain mungkin sudah banyak yang luntur. Namun sakali lagi saya kagum dan bangga dengan acara yang diselenggarakan oleh segenap warga masyarakat,” ungkap Irsyad dalam sambutannya. (mil/fyd)