Pasuruan (wartabromo) – Tim Sukses Pasangan Setiyono-Raharto Teno Prasetyo (Sehat) menuding, Komisi Pemilihan Umum (KPU) ceroboh dan memaksakan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pasuruan, dalam Sidang Pleno yang digelar Jumat (2/10/2015) malam.
“KPU ceroboh dan gegabah menetapkan DPT. Karena KPU tidak siap dan belum memiliki data detil perubahan data pemilih, baik pengurangan maupun tambahan. Makanya, penetapan DPT menunjukkan KPU terlalu memaksakan,” kata Sulhendri Sulaiman alias Izul, Sabtu (3/10/2015).
Dalam Sidang Pleno Penetapan DPT, tim sukses Pasangan Sehat yang diusung Partai Golkar, PDIP, Partai Gerindra, PAN dan PPP, walk out (keluar) dari ruangan. Pasalnya, perubahan jumlah pemilih dari daftar pemilih sementara (DPS) menjadi DPT, tanpa disertai detil data pemilih sesuai by name and by address.
Menurut Izul, detil perubahan jumlah pemilih dari DPS ke DPT, baik pengurangan maupun penambahan, menjadi sangat subtansial dan krusial dalam Pilkada Kota Pasuruan. Karena data detil yang sesuai by name and by address, sangat berpengaruh untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan berwibawa.
“Bagaimana pilkada akan berlangsung demokratis, bersih dan berwibawa, jika KPU tidak memahami bahwa daftar pemilih adalah masalah yang subtansial dan krusial. Pengurangan sebanyak 2.268 orang dan penambahan 1.272 orang, itu tidak rasional,” tandas Izul.
Dalam proses penetapan DPT itu, KPU hanya menjanjikan segera memberikan detil perubahan daftar pemilih sesuai by name and by address.
“Saat kami protes, mestinya KPU segera mencetak detil perubahan daftar pemilih itu. Meski jumlahnya ribuan orang, kami siap meloti dan memilah satu-persatu detil data itu. Bahkan kami siap melakukannya hingga pagi di Sidang Pleno itu,” tegas Izul.
Dalam sidang Pleno Penetapan DPT diketahui, pengurangan pemilih dari DPS ke DPT sebanyak 2.268 orang. Terinci meninggal sebanyak 308 orang, pemilih ganda 977 orang, usia kurang 17 tahun 10 orang, pindah domisili 547 orang, perubahan status dari sipil ke TNI/Polri 13 orang dan pemilih fiktif 384 orang.
Sedangkan penambahan sebanyak 1.272 pemilih, meliputi. Karena salah penyaringan sebanyak 11 orang dan pemilih baru sebanyak 1.261 orang.
“Kami akan menyusulkan data detil perubahan jumlah pemilih itu,” kata Fuad Fathoni, Ketua KPU Kota Pasuruan, saat Sidang Pleno Penetapan DPT. (hrj/hrj)