Bantaran (wartabromo) – Dituduh menghamili dan harus menikahi seorang gadis, ZN (17), siswa salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Probolinggo, nekat bunuh diri. Ia ditemukan tak bernyawa dan tergelantung pada atap rumahnya di Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Rabu (16/9/2015).
Siswa kelas XI di sebuah SMA itu, bunuh diri dengan cara mengikatkan sarung pada kuda-kuda penyangga atap rumahnya. Jasadnya yang sudah kaku, pertama kali diketahui oleh seorang temannya, yang menjemputnya berangkat sekolah.
Temannya berusaha menyelamatkan dan menurunkan korban. Namun, berdasarkan pemeriksaan medis, ZN sudah meninggal saat kondisi menggantung. Dari hasil otopsi, di leher korban terdapat bekas jeratan dan mengeluarkan cairan sperma.
Dari penuturan perangkat desa, aksi nekat ZN diduga karena tertekan dituduh menghamili temannya. Bahkan remaja 17 tahun itu, juga dipaksa untuk menikahi gadis yang diduga dihamilinya.
“Kemungkinan besar itu masalahnya, sehingga membuat korban nekat gantung diri. Korban langsung meninggal, jadi kami tidak bisa menyelamatkannya,” tukas Fauzi Bahrudin, perangkat Desa Tempuran.
Sementara, polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) meyakini korban tewas dengan cara gantung diri. Di lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti, sarung yang dipakai gantung diri. Selain itu, polisi meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk teman dan orang tua korban.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, ia meninggal karena gantung diri,” tegas Kapolsek Bantaran AKP Sujianto. (saw/hrj).