Kraksaan (wartabromo) – Angin Gending masih mengencam keselamatan nelayan yang melaut di pesisir Kabupaten Probolinggo. Kecepatannya sekitar 22 kilometer per jam. Tak pelak, angin berkecepatan tinggi ini, memicu ombak setinggi 1,3 meter sampai 1,5 meter,
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi, menyebut berdasarkan rilis dari Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, kecepatan Angin Gending ini bertiup dari arah timur tenggara.
Dalam kondisi tersebut, ketinggian ombak juga kurang menguntungkan pelaut. Sebab tingginya bisa mencapai 1,3 hingga 1,5 meter. “Cukup berbahaya bagi kapal purse sein dan perahu kecil untuk melaut,” tuturnya kepada wartabromo.com, Selasa (14/9/2015).
Angin Gending ini bertiup sejak Juli, dan masih akan untuk berhenti. Diskanla memperkirakan terjadi pada pertengahan Oktober nanti. Sementara angin Barat akan mulai bertiup setelah angin Gending berakhir, hingga bulan Maret tahun depan.
“Karenanya dalam beberapa hari angin Gending bertiup cukup kencang,” tuturnya.
Diskanla sendiri sudah mengeluarkan himbauan kepada nelayan lokal untuk tidak melaut sementara waktu. Yakni untuk mencegah timbulnya korban keganasan gelombang laut yang di akibatkan oleh angin kencang.
“Sulit mencegah nelayan untuk melaut. Kami berharap mereka sudah diperhitungkan segala resikonya,” jelasnya.
Kondisi tersebut sebenarnya sudah membuat para nelayan tidak melaut. Dalam dua hari terakhir, mereka memilih untuk tinggal di rumah. Sebagian di antaranya memperbaiki jaring serta alat tangkap ikan lainnya.
“Hasil tangkapan kurang bagus. Selain itu kami khawatir apes di tengah laut,” ujar Sudar, warga Desa Kalibuntu, Kota Kraksaan. (saw/fyd)