Tosari (wartabromo) – Kegiatan Bromo Marathon ke – 3 yang digelar di Desa/Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu (13/9/2015) mengalami penurunan jumlah peserta dibandingkan tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, pihak panitia penyelenggara mulai mengalami inkonsistensi tujuan dan nama kegiatan tersebut lantaran selalu berubah setiap tahun atas permintaan pihak ketiga dan sponsor.
Berdasarkan informasi yang didapatkan wartabromo, jumlah tahun lalu mencapai 1.700 peserta namun untuk tahun ini hanya 1.534 peserta. Pihak penyelenggara pun tak mampu mencapai target peserta sebanyak 3.000 peserta yang sebelumnya sempat disumbarkan pada awak media di Jakarta.
“Sebaiknya tanya Pemkab saja. Soalnya di-back up Pemkab, ” kata Dedi, penggagas ide Bromo Marathon saat dikonfirmasi wartabromo.
Pria tersebut mengatakan, banyak yang berubah dari kegiatan tahun sebelumnya termasuk pemilihan rute serta lokasi Start dan Finishnya.
Sayang, meski ide Bromo Marathon sangat kreatif, pihak panitia justru mulai terkesan arogan terhadap awak media yang ingin melakukan tugas peliputan kegiatan tersebut.
Salah satu kontributor TV Nasional, Babul Arifandhi mengalami perlakuan yang tidak mengenakkan lantaran didorong oleh salah seorang wanita yang mengenakan seragam panitia saat melakukan pengambilan gambar. Akibatnya, aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
“Aku cermet (kesel) dengan panitia. Masa perlakuannnya kasar main dorong. Hasil gambar saya jadi goyang, ” urainya.
Hal serupa juga dialami oleh wartawan media ini, sikap arogansi dan kakunya komunikasi volenteer di pertigaan jalan Pasar Tosari menuju garis start/finish membuat niatannya untuk mengirimkan lomba foto menjadi terhambat dan tak bisa dikirimkan.
“Dilarang melewati jalur ini. Kalau mau ya jalan kaki dari sini, ” kata seorang pria berpakaian voulentir Bromo Marathon tersebut dengan nada kasar.
Padahal, jarak tempuh antara lokasi pemberhentian cukup jauh hampir mencapai 1 kilometer dan sedang tidak terjadi kemacetan sama sekali. Selain itu, puluhan pelari pun mulai mencapai garis finish.
Untuk diketahui, dari tahun ke tahun kegiatan Bromo Marathon selalu merubah namanya mulai dari Bromo Marathon, Bumi Putera Bromo Marathon hingga Pasuruan Bromo Marathon.
Catatan wartabromo, kegiatan olahraga yang tujuan awalnya untuk donasi anak – anak SD di Tosari tersebut belum pernah secara nyata mewujudkan bentuk sumbangsihnya untuk dunia pendidikan di daerah setempat. Baca : Donasi Sosial Bumi Putera Bromo Marathon Dipertanyakan . (yog/yog)